beritalima.com | Menyambut kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ke Kawasan Danau Toba pada hari Rabu, 30 Desember 2020, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Tapanuli Utara memasang spanduk di beberapa lokasi di Kabupaten Tapanuli Utara. Spanduk ini berisikan aspirasi dari GAMKI agar pembangunan wisata Kawasan Danau Toba (KDT) berbasis budaya dan kearifan lokal serta menolak istilah wisata halal.
Ketua DPC GAMKI Tapanuli Utara Rijon Manalu menyampaikan, pembangunan pariwisata menjadi langkah strategis di KDT untuk mendongkrak perekonomian masyarakat lokal. Pernyataan ini disampaikan Rijon Manalu di Tarutung, pada hari Rabu (30/12/2020).
Rijon meminta kepada Menteri Pariwisata agar pengembangan dan pembangunan pariwisata KDT lebih menekankan pada konsep pembangunan berbasis budaya lokal yang go internasional, serta mengkolaborasikan kekayaan budaya lokal dengan keindahan alam Danau Toba.
“Kami minta Menpar Sandiaga Uno untuk tidak menggunakan istilah wisata halal karena akan menimbulkan kontroversi. Seakan-akan selama ini pariwisata KDT tidak halal atau dimaknai haram. Maka kami tawarkan agar istilah tersebut tidak dimunculkan lagi. Akan lebih elok jika disebut dengan wisata ramah pengunjung dimana kita memberikan fasilitas dan pelayanan kepada wisatawan baik untuk kebutuhan jasmani maupun rohani,” tegas Rijon.
GAMKI Taput juga meminta agar pemerintah pusat dan daerah memberikan perhatian kepada warga lokal dalam proses penataan dan pembangunan pariwisata di KDT.
“Masyarakat lokal terkhusus masyarakat adat harus dibantu dan difasilitasi untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif pada sektor pariwisata. Masyarakat dapat menyediakan sarana pendukung wisata, antara lain home stay yang representatif, kuliner, toko suvenir, dan bila perlu mendapat bantuan permodalan dari pemerintah,” pungkas Rijon.
Dalam kunjungan perdananya hari Rabu, 30 Desember 2020 ke Danau Toba, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berencana untuk mendorong pembangunan dan pengembangan pariwisata Danau Toba berbasis budaya dan alam sebagai target utama program kementerian pada 2021.
“Arahan presiden untuk bergerak cepat, gerak bersama, dan gaspol menjalankan arahan pada tahun depan. Banyak kearifan lokal dan budaya disini yang harus kita jaga dan kembangkan, tinggal kita membuat strategi apa yang tepat untuk dikembangkan, seperti calender of eventnya bisa dibuat sport tourism event, dari segi produk seperti ulos-nya juga harus diseragamkan dan lainnya,” ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 Desember 2020.
Menyikapi pernyataan Sandiaga Uno, Kepala Departemen Hubungan OKP dan Komunitas DPP GAMKI Teofilus Tampubolon dalam kesempatan yang berbeda mengatakan bahwa rencana pembangunan kawasan wisata berbasis budaya dan kearifan lokal adalah harapan dari masyarakat lokal yang menjadi pelaku utama pengembangan wisata.
Menurut Teofilus, pernyataan Menteri Pariwisata harus ditindaklanjuti dengan program yang nyata yakni dengan mendampingi dan menfasilitasi masyarakat lokal yang bergerak dalam sektor wisata.
“Kita awalnya kuatir Sandiaga Uno akan mewacanakan wisata halal di Kawasan Danau Toba. Penolakan masyarakat sepertinya membuat beliau berubah pikiran. Semoga apa yang dikatakan beliau bukan hanya lip service tapi bisa segera diimplementasikan dengan kerja cepat dan kerja nyata. Cabang-cabang GAMKI yang ada di lima destinasi super prioritas akan mengawal agar proses pembangunan pariwisata ini berbasis pada budaya dan kearifan lokal,” pungkas Teofilus.