Foto : Inilah tarian “Top Pade “ ( Menumbuk Padi ) tarian khas Aceh yang dimainkan oleh dara-dara Sanggar Meuligoe Bireuen. (Doc.Beritalima.com)
BIREUEN,ACEH-BERITALIMA – Sanggar Meuligo Kabupaten Bireuen – Aceh pada Jumat 14 September 2018 ) malam Sabtu) dikabarkan akan terbang ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta untuk mengikuti pestival Seni Musik Daerah Tradisional. Kemudian pada Sabtu (15/9) malam Minggu tim seni musik manggung di Anjongan Aceh.
Menurut salah seorang Pengurus Sanggar Meuligoe, Epi kepada beritalima.com Selasa,(11/9) di Bireuen menyebutkan, pihaknya akan mengikuti lomba Seni Musik Daerah Tradisional mewakili Aceh bersama Seni Musik Tradisioinal Daerah lainnya dari seluruh Provinsi di Indonesia.
Disebutkan, pihaknya dilaporkan akan berkolaborasi dengan seni musik tradisonal Aceh Tengah yaitu seni Koeul yang nantinya dikemas oleh Tim Seni Sanggar Meuligoe.
Selain itu berbagai seni musik tradisional Daerah Aceh serta tarian kemasan tim kesenian Seni dan Budaya ‘ Sanggar Meuligoe “ Kabupaten Bireuen akan dilaksanakan pagelaran di Anjongan Aceh dengan kekususan berbagai tarian Aceh dalam seni music daerah.
Sebelumnya tambah Epi, tahun lalu tarian “ Top Padee “ ( Tumbuk Padi – Red) tampil sebagai duta Kesenian Aceh yang tampil Minggu – Rabu 17-20/9) di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
Menurutnya, tarian top Padee Sanggar Meuligoe dengan Ketua Sanggar Kesenian dan Budaya Kabupaten Bireuen adalah Isteri dari Bupati Bireuen H Saifannur,S.Sos yaitu Hj Fauziah Daud,S.Pd.
Dalam kaitan tersebut kata Epi, Ketua Sanggar Hj Fauziah Daud,S.Pd telah meminta kepada para pengurus Sanggar mempersiapkan sebuah tarian khas yang merupakan tarian binaan Sanggar Meuligo untuk tampil di TMII.
Dijelaskan, sebaik tampil tarian Top Padee sorakan ceria dan apresiasi dari para penonton di TMII bergemuruh bahkan mereka sangat antusias dan terpukau dengan penampilan dara-dara cantik dari Bireuen yang kreatif dan agresif.
Dikala itu tambah Epi, ditampilkannya tarian “ Top Padee “ kreasi baru memang kemasan tarian khas Aceh yang telah mampu mengembangkannya ke khasanah budaya Nasional sehingga perlu ditampilkan dalam Festival di TMII Jakarta “ Sebutnya. (Suherman Amin)
