Santri Bersih-bersih Sungai Peringati Hari Air

  • Whatsapp

Jombang, beritalima.com – Selain kerap menyebabkan banjir, Sungai Gude Ploso di Jombang juga sarat dengan limbah industri dan rumah tangga. Itu membuat pelajar dan santri prihatin. Mereka bergotong-royong membersihkan sampah di Sungai Gude Ploso, Minggu (10/4/2016).

Mereka rela berendam di keruhnya air Sungai Gude Ploso demi mengumpulkan sampah yang mengotori sungai tersebut. Mereka menyisir aliran Sungai Gude Ploso yang melalui 9 desa. Mulai dari Desa Jabon, Sengon. Pulo, Jombang, Sambong, Tambakrejo, Mojokrapak, dan Santren. Lumpur dan derasnya aliran sungai pun mereka terjang hanya untuk memunguti sampah.

“Kegiatan ini untuk memeringati hari air se dunia. Harapan kami Kali Gude Ploso ini bisa bersih, masyarakat tahu dan ikut berpartisipasi mencintai sungai ini. Ikut menjaga kebersihan sungai dan sadar bahwa ini sumber kehidupan,” kata Ketua Santri Jogo Kali Fatkhurrohman kepada wartawan.

Hari air se dunia diperingati setiap 22 Maret. Menurut Fatkhurrahman, momentum tersebut sengaja dia manfaatkan untuk menggugah masyarakat, pemerintah dan pengusaha agar lebih peduli terhadap Sungai yang menjadi salah satu sumber air.

Pasalnya, saat ini kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai masih minim. Itu diperparah dengan ulah pengusaha yang membuang limbah industri mereka ke sungai.

“Sungai ini ada aliran industri, sampah rumah tangga. Sehingga sangat kotor,” ungkapnya.

Kabid Tata Lingkungan dan Pengendalian Dampak BLH Kabupaten Jombang Toni Prasetio Wibowo yang ikut kegiatan Santri Jogo Kali ini membenarkan aksi ini.

“Ada beberapa perusahaan yg membuang limbah cair ke kali ini. Selain itu masyarakat juga membuang sampah ke sungai,” terangnya.

Ironisnya, langkah yang akan ditempuh BLH untuk mengatasi masalah pencemaran air Sungai Gude Ploso sangat terlambat. Bagaimana tidak, setelah pencemaran diduga berlangsung bertahun-tahun lamanya, BLH baru akan mendata perusahaan yang membuang limbah industri ke sungai. Padahal, seharusnya izin instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sudah dikantongi perusahaan pada awal pendirian.

“Kegiatan industri akan kami inventarisir dan juga sampah domestik. Ke depan industri yang menghasilkan limbah cair wajib dikelola dalam bentuk IPAL,” pungkasnya.
(fat/fat)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *