JAKARTA, beritalima.com- Bertempat di Gedung Serba Guna Kementrian Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, digelar sarasehan terkait perlindungan anak di ranah daring, mendengar suara anak dan orang tua bersama pemangku kepentingan.
Sarasehan ini mengajak LSM pemerhati anak dan semua pihak yang berkepentingan terhadap anak untuk bersama mengusung dan mencermati isu-isu tersebut dan mencari solusi bijak atas semua permasalahan.
“Anak-anak diabad digital beradaptasi dengan teknologi digital jauh lebih cepat dari orangtuanya. Tetapi mereka belum memiliki pengalaman hidup. Mereka rentan terhadap kejahatan internet,” kata narasumber, Tony Seno.
Menurutnya lagi, hal itu merupakan tanggungjawab bersama orangtua, pemerintah, bisnis atau lembaga non profit untuk bekerjasama melindungi anak-anak sampai dewasa agar dapat membedakan mana yang baik, dan yang buruk di dunia digital.
Sementara itu, Harris Iskandar dari Dirjen PAUD Dikmas, Kemendikbud, menyatakan, keluarga merupakan salah satu pilar tri sentra pendidikan (rumah, sekolah, masyarakat) yang berperan penting membentuk generasi emas yang berkarakter dan berbudaya prestasi di masa yang akan datang.
Sementara itu pendiri SEJIWA, Diena Haryana, menyampaikan harapan besar untuk solusi dari kerentanan anak di ranah daring.
“Ini ditangan keluarga. Diperlukan pendampingan orangtua terhadap anak ketika mereka ada di ranah online, serta kedekatan keluarga yang membuat anak tidak perlu memcari pelarian di internet. Jangan terjadi pembiaran anak di internet. Bebaskan ruang tidur dari penggunaan gadget. Sehingga istirahat cukup dan anak dapat termonitor dengan baik bila menggunakan gadget di ruang yang lebih terbuka,” tutur Diena.
Sedangkan bintang tamu, Yosi (Hermann Josis Mokalu) dari Project Pop, mengatakan, seharusnya sebagai orang tua banyak memberikan kasih sayang ke anak-anak. “Bukan memberikan gadget,” kata Yosi.
Selain Tony Seno, hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut yakni praktisi teknologi digital, Harris Iskandar, dan founder SEJIWA. (Lily).