MOJOKERTO, Beritalima.com — Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar Sarasehan Kebangsaan bersama 500 siswa-siswi dari SMA, SMK, dan MA se-Kota Mojokerto di GOR Seni Majapahit, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Peran Pemuda dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa” tersebut menghadirkan dua narasumber utama, yakni Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ Kolonel Inf Batara Alex Bulo dan Walikota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, S.E.
Acara juga dimeriahkan oleh penampilan tiga grup yel-yel terbaik Festival Pemuda Kota Mojokerto 2025 dari SMK Surodinawan, SMAN 1, dan SMK Raden Patah yang sukses membangkitkan semangat kebangsaan di kalangan pelajar.
Dalam Laporannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mojokerto, Rachmi Wijayanti, menyampaikan bahwa pemerintah kota terus berkomitmen memberdayakan generasi muda melalui berbagai program kepemudaan, pendidikan wirausaha, dan kegiatan sosial yang inovatif.
“Sejarah telah mencatat, pemuda selalu hadir di setiap momentum penting bangsa ini. Mulai dari lahirnya Sumpah Pemuda 1928, perjuangan kemerdekaan, hingga reformasi. Pemuda adalah kekuatan moral, sosial, dan intelektual yang mampu membawa perubahan besar,” ujarnya.
Rachmi menambahkan, di era digital saat ini tantangan pemuda jauh lebih kompleks. “Kemajuan teknologi, globalisasi, dan maraknya perbedaan pandangan di media sosial bisa menjadi ancaman jika tidak disikapi dengan bijak. Karena itu, pemuda harus menjadi agen persatuan, bukan penyebar perpecahan,” tegasnya.
Ia menegaskan, Pemkot Mojokerto akan terus memberi ruang dan dukungan bagi kreativitas serta partisipasi generasi muda di berbagai bidang. “Pemuda yang berdaya adalah modal utama untuk menjaga persatuan dan memajukan bangsa,” pungkasnya.
Walikota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, S.E., dalam arahannya mengingatkan pentingnya semangat Sumpah Pemuda untuk terus dijaga oleh generasi sekarang.
“Kalau berbicara tentang Sumpah Pemuda, itu mengingatkan kita pada semangat para pemuda tahun 1928 yang menggelorakan persatuan bangsa. Dengan semangat pemuda-lah kemerdekaan diraih, dan dengan semangat itu pula kita mengisi kemerdekaan hari ini,” ucapnya.
Walikota yang akrab disapa Ning Ita ini menekankan bahwa ancaman terhadap persatuan bangsa bisa datang kapan saja, namun semangat kebersamaan harus tetap menjadi benteng utama.
“Dengan semangat persatuan, kita bisa tetap menjadi satu kekuatan di tengah kebhinekaan yang ada di negara kita,” ujarnya.
Sementara itu, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Batara Alex Bulo menyoroti fenomena proxy war yang kini menjadi ancaman serius bagi keutuhan bangsa.
“Kita sedang menghadapi perang tanpa senjata, namanya proxy war. Sejak reformasi, kekuatan besar di luar sana mengucurkan dana triliunan rupiah untuk mengacaukan persatuan kita melalui berbagai cara,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, proxy war merupakan bentuk konflik tidak langsung di mana kekuatan besar menggunakan pihak ketiga seperti milisi, pemberontak, atau negara lain untuk mencapai tujuan mereka.
“Dulu para pemuda rela menumpahkan darah demi persatuan. Sekarang tugas kita menjaga itu dari ancaman yang lebih halus tapi mematikan. Karena itu, pemuda harus jadi agen persatuan, bukan alat perpecahan,” tegasnya.
Melalui kegiatan sarasehan ini, diharapkan lahir gagasan, ide, dan gerakan nyata dari para pemuda Mojokerto untuk menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi.(Kar/ADV-Kom)








