Satelit N2 Jatuh, Dunia Pertelevisian Bisa Terganggu

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com- Dalam waktu enam bulan ke depan, dunia pertelevisian di Indonesia akan terganggu. 
Pasalnya Satelit Palapa N-2 (Nusantara Dua) yang dioperasikan PT. PSN (Palapa Satelit Nusa) dan Indosat Ooredoo jatuh, karena gagal mengorbit setelah roket yang membawa Long March-3B (Chang Zheng-3B) itu meledak saat diluncurkan dari Xichang, Provinsi Sichuan, China, Kamis (09/04), kemarin.


Hal itu disampaikan Pakar Telematika, KRMT Roy Suryo, Sabtu (11/4), di Jakarta.
Menurutnya, Satelit N2 itu sedianya disiapkan untuk mengganti Palapa-D yang masa orbitnya akan berakhir pada bulan Mei 2020.


“Tragedi yang menimpa Satelit Nusantara Dua (sebelumnya disebut Palapa-N1) kemarin itu, merupakan Satelit yang diluncurkan Xichang Satellite Launch Center di Xichang, China, meledak bersama Roket Long March-3B, oleh karenanya Pemerintah tentu harus antisipasi pengganti Palapa-D yang akan berakhir pada bulan Mei 2020 yang akan datang,” terang Roy Suryo.


Roy Suryo juga mengakui, banyak pihak bertanya kepada dirinya, mengapa Satelit N2 itu diluncurkan dari China, bukan dari Cape Canaveral (AS) atau Guyana (Perancis) seperti yang lalu-lalu.
“Kalau yang berkompeten untuk menjawab pertanyaan  itu adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika yang sangat mengetahui seluk beluk prosesnya, termasuk resikonya. Meski ada asuransi, tetapi pasti ada kerugian waktu, tenaga dan biaya lainnya dengan tragedi ini,” paparnya.


Tragedi terbesar, lanjutnya, adalah saat terjadi penjualan Indosat di zaman Presiden Megawati tahun 2002 silam, di mana Indosat ini merupakan induk dari Satelindo, operator satelit satelit Indonesia dan otomatis Indonesia juga kehilangan satelit-satelitnya.


“Semoga kita semua faham. Ada janji mau buyback dari Presiden Joko Widodo, namun hingga saat ini belum ada realisasinya, oleh karenanya kita berharap semoga janji tersebut segera ditepati,” harapnya.
Ditambahkan, inti dari gagal mengorbitnya Satelit Nusantara Dua tersebut sangat fatal, karena bulan depan Satelit Palapa-D sudah harus digantikannya.


“Kalaupun ada penggantinya, baru akan ready enam bulan lagi dan selama itu Dunia Pertelevisian Indonesia bisa terganggu. Karena mayoritas ke Palapa-D, hanya sebagian yang ke Telkom 2 (dua) atau ChinaSat,” pungkasnya. (Red).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait