SURABAYA, beritalima.com | Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jatim dari dapil Lumajang-Jember ini mengungkapkan bahwa hasil reses di wilayah 4 titik yang didatangi Satib, nyaris semuanya menyangkut masalah kepemudaan. Bahkan Satib mendapatkan amanah dari masyarakat setempat agar aspirasinya ini disampaikan ke pemerintah provinsi Jatim.
Politisi asal Gerindra ini menjelaskan bahwa pemuda-pemuda yang saat ini tergabung di organisasi Karang Taruna kurang memiliki greget. Mereka ingin pemerintah memberikan wadah yang lebih memadai guna menampung aspirasi mereka,”Pemuda-pemuda ini adalah masa depan bangsa Indonesia. Mereka membutuhkan sentuhan tangan pemerintah untuk menciptakan sesuatu yang lebih nyata, entah berupa pelatihan ketrampilan, peningkatan kualitas agar mereka terbedayakan. Potensi yang dimiliki para pemuda ini, jika dikembangkan bisa menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, baik bagi pemerintah kabupaten, maupun pemerintah provinsi,”jelas Satib.
Pemkab dan pemprov, memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa, dimana masa depan bangsa tergantung bagaimana para pemuda ini mendapatkan asupan dan perhatian pemerintah,”Perhatian yang optimal terhadap para pemuda, akan menjembatani potensi yang dimiliki para pemuda. Kreativitas mereka harus lebih ditingkatkan, lebih dioptimalkan, agar para pemuda ini bisa meningkatkan kinerjanya,” tegas Satib.
Kebanyakan para pemuda ini mengeluh karena produktivitas mereka kurang mendapatkan wadah dan perhatian pemerintah. Meskipun Satib mengakui bahwa para pemuda ini memiliki semangat yang luar biasa,”Saya apresiasi beberapa pengusaha yang memiliki kepedulian terhadap kreativitas para pemuda ini. Para pemuda membuat beberapa produk unggulan, yang menurut saya, jika mendapatkan peningkatan kualitas produk, akan lebih bagus lagi produknya. Sekarang, masalahnya, produksi mereka belum mendapat wadah untuk bisa dijual ke publik,”tutur Satib.
Satib memberikan gambaran, jika produksi para pemuda ini mendapatkan perhatian pemerintah, tentu saja mereka akan lebih bersemangat dalam meningkatkan potensinya,”Saya menghimbau agar pemerintah baik Pemkab maupun provinsi, bisa membuka jaringan pemasaran bagi produk yang dihasilkan oleh para pemuda. Semisal produk unggulan mereka ditampung oleh Kadin, atau gerai-gerai yang bisa dikunjungi masyarakat. Bukan hanya berbentuk pameran, tetapi kontinuitas pemasaran supaya para pemuda memiliki pendapatan. Dengan memperoleh pendapatan yang memadai, bisa mencegah mereka urbanisasi. Bahkan memungkinkan daerah tempat mereka tinggal bisa lebih sejahtera karena para pemudanya mampu mendapatkan penghasilan sendiri,”pungkasnya. (yul)