JEMBER, Beritalima.com|
Menjadi sebuah pertanyaan besar, saat sebuah proyek pembangunan jalan yang bernilai lebih dari Rp 17 Miliar, baru beberapa hari dikerjakan, mengalami kerusakan. Pembangunan jalan Multiyears tersebut diharapkan mampu mempermudah akses bagi masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomi, namun ditengah proses pembangunan, ternyata jalan tersebut mengalami kerusakan.
Menanggapi kerusakan Proyek pengaspalan jalan Multiyears, di depan pembuangan Akhir (TPA) Dusun Bedengan Desa Tegalsari, kecamatan Ambulu tersebut, anggota DPRD provinsi Jatim Drs Satib MSi mengungkapkan, terkait rusaknya proyek jalan Multiyears di kabupaten Jember, Jawa Timur senilai Rp 17 miliar yang baru saja dikerjakan dua pekan lalu ini, pihaknya minta agar aspal tersebut diuji Laboratorium.
“Uji laboratorium terhadap kualitas bahan atau mutu aspal pada proyek jalan Multiyeart tersebut, diperlukan tidak hanya dilakukan sebelum pekerjaan dimulai, tetapi juga harus dilakukan setelah pekerjaan selesai,” terang Anggota komisi D ini.
Satib menyebutkan bahwa proyek Multiyears yang menggunakan dana APBD ini harus benar-benar memiliki kualitas sesuai standar yang ditetapkan, disamping itu
untuk mengetahui kualitas aspal perlu dilakukan uji laboratorium. Hal itu guna menjamin Kualitas bahan atau mutu aspal tersebut sesuai spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Bahkan disejumlah titik lain pada proyek senilai Rp.17.695.195.000 bersumber dari APBD tahun 2021-2022 yang dikerjakan PT. Kontruksi Indonesia Mandiri juga mengalami kerusakan ringan, mulai dari Jalan menikung Desa Sabrang Ambulu, hingga jembatan Penghubung Dusun Krajan Desa Ambulu dan Dusun Bedegang Desa Tegalsari.
Satib bersama tim Konsultan dan pengawas melakukan peninjauan yang menjadi penyebab kerusakan pembangunan jalan tersebut. Menurutnya kerusakan itu, ditengarai buruknya kualitas aspal, karena banyak pesanan aspal, membuat pengerjaan bahannya tidak maksimal, sehingga mudah mengelupas.
“Saya menilai pekerjaan proyek ini menjadi aneh, karena baru satu minggu dikerjakan, sudah rusak. Soalnya ini bukan pembangunan baru, ini kan hanya lapisan, terus masalahnya dimana? ,” sergahnya.
Satib menduga pengerjaan proyek itu, tidak mengikuti (Juknis) petunjuk pelaksanaan dan teknis yang ditentukan oleh pemerintah.
“Kita akan evaluasi, apakah dari aspalnya, karena ini teknis, sebenarnya selama mengikuti Juklat dan Juklis, tidak akan terjadi masalah seperti ini,” paparnya.
Satib menambahkan bahwa kabupaten Jember membangun 30 proyek multiyers senilai 560 miliyar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 dan tahun 2022. Targetnya jelang puasa atau lebaran 2022, masyarakat sudah bisa menikmati hasil pelaksanaan pekerjaan proyek ini.
“Disamping jalan juga membangun jembatan 3 paket, dengan nilai awal Rp7.983.110.000 nilai kontrak tendernya Rp.6.749.696.000. Ketiga jembatan, yang dibangun tahun ini berada di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi, Desa Gugut Kecamatan Rambipuji serta jembatan sekitar Batalyon Infanteri Raider 515/Ugra Tapa Yudha Tanggul Jember,” pungkasnya.(Yul)