Satpoalirud Minta Operator Kapal Tidak Abaikan Lasing

  • Whatsapp

BANYUWANGI beritalima.com – Pasca musibah yang menimpa KMP Prathita IV dan KMP Maritim III yang dihempas gelombang tinggi di perairan Selat Bali mendorong anggota Satpolairud Polres Banyuwangi menggelar patroli perairan. Nelayan andon yang datang dari luar Banyuwangi didatangi Korps Biru-Biru untuk memberi penyuluhan agar berhati-hati saat berlayar.

Tak cuma itu, Satpaolirud yang mengerahkan Kapal Polisi (KP) X-1033 yang dinahkodai Brigadir Nyoman Suma juga mengajak anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Kasih Setia VI yang lego jangkar di Pelabuhan Tanjungwangi agar tidak memaksakan diri berlayar jika cuaca tidak bersabahat. Keselamatan selama dalam pelayaran harus menjadi prioritas utama.

Usai memberikan arahan, kru KP X-1033 mengajak ABK KM Kasih Setia VI untuk buka bersama on the ships (BOS). Menyantap nasi kotak di atas perairan bersama anak buah kapal menjadi cara Polisi Perairan untuk membangun komunikasi demi keselamatan dan kenyamanan selama mengarungi perairan.

Setelah perut kenyang usai menahan puasa seharian, patroli perairan kemudian dilanjutkan. Kasat Polairud Polres Banyuwangi AKP Subandi meminta kru KP X-1033 untuk memastikan kawasan Selat Bali aman dari kecelakaan laut meskipun cuaca kurang bersabahat dan cepat berubah.

“Kondisi biasa saja kita siaga, apalagi seperti sekarang tentu lebih waspada lagi. Kita telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti PT ASDP, OPP dan KUPP untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas pelayaran di Selat Bali,” ungkapnya.

Salah satunya, tambah AKP Subandi, pihaknya selalu mengingatkan sejumlah instansi itu untuk saling kontrol terutama memenuhi prosedur tetap dalam pelayaran. Pihak Kesyahbandaran harus teliti dan jeli sebelum menerbitkan surat ijin berlayar (SPB). Operator kapal juga harus memantau anak buahnya agar tidak mengabaikan pelasingan.

“Lasing itu prosedur tetap pelayaran yang harus dipatuhi. Sepele tapi fungsinya sangat tinggi dalam menjaga keselamatan kapal, penumpang maupun barang selama dalam pelayaran. Ombak tinggi bisa menggulingkan muatan kapal jika tidak dilasing. Imbasnya kapal bisa miring dan tenggelam seperti KMP Rafelia II,” jelasnya.

PT ASDP selaku pengelola pelabuhan juga diajak koordinasi untuk tidak segan melakukan buka tutup pelayaran apabila cuaca kurang bersahabat dan membahayakan. Rujukannya tentu saja prediksi cuaca yang dikeluarkan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *