Menurut warga sekitar awalnya mereka melihat kepulan asap dibelakang rumah milik Siti hamidah, mamun warga tidak menaruh curiga pasalnya disekitar tempat tersebut ada salah satu warga yang membakar sampah.
“Kami tidak curiga mas, karena dikawasan situ ada salah satu warga yang memang sedang membakar sampah, namun setiap melihat api membesar kami langsung telephone petugas pemadam kebakaran, berselang 15 menit sudah ada mobil pemadam,” ujar Andi salah seorang saksi mata.
Sementara itu anak pemilik rumah kontarakan Siti Hamidah yang ditemui media ini mengatakan bahwa, pada saat kejadian dirinya bersama kedua anaknya yang masih kecil dan sedang dalam keadaan memandikan anaknya, dan memang dia mencium bau asap, namun tidak curiga bahwa telah terjadi kebakaran.
“pada saat kejadian sekitar pukul 17.00 wita saya sedang mandikan anak, memang saya mencium bau asap, saya pikir ada tetangga saya yang bakar sampah, namun pas saya lihat dari dapur, api sudah besar, langsung saya bawa lari anak saya keluar,” tuturnya.
Siti menambahkan bahwa, tidak ada satupun barang berharga miliknya yang berhasil diselamatkan, hanya pakaian dibadan saja yang berhasil dibawanya keluar.
“Tidak ada satupun barang yang saya bawa keluar, hanya baju dibadan saja, dan anak saya tidak pakai pakaian sama sekali, karena pas kejadian anak saya lagi saya mandikan,” isak Siti.
Rumah yang terbuat dari kayu dengan cepat di lahap si jago merah, tidak sampai satu jam api sudah membuat rumah tersebut menjadi arang.
Sementara itu kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Mahdi Hasan, mengatakan bahwa, jarak rumah yang tidak terlalu dekat membuat api tidak banyak nelahap rumah warga. Dan dengan cepat dipadamkan.
“Karena jarak rumah yang tidak terlalu padat, jadi api dengan cepat kami padamkan, tidak sampai satu jam api sudah padam, dan sebanyak 4 unit mobil damkar kami turunkan, dengan di bagi menjadi dua bagian yakni dari arah depan dan arah belakang,” pungkasnya. (Tim)