TRENGGALEK, beritalima.com
Usai melalui dua kali proses ‘uji swab’ di laboratorium Universitas Airlangga Surabaya, hari ini Selasa (21/4/2020) secara resmi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyatakan jika pasien 01 Trenggalek yang sebelumnya terkonfirmasi positif terpapar virus Corona telah sembuh. Kesimpulan ini diambil ketika hasil test swab yang kedua melalui PCR (Polimerase Chain Reaction)nya negatif.
“Karena sudah menjalani swab untuk kedua kalinya dan hasilnya tetap negatif serta telah menjalani karantina selama 14 hari, pasien terkonfirmasi 01 Trenggalek ini sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala,” sebutnya dalam video conference bersama rekan media di Gedung Smart Center, Trenggalek.
Hasil uji swab yang kedua, lanjutnya, melalui metode Polimerase Chain Reaction (PCR) yakni pemeriksaan dengan menggunakan teknologi amplifikasi asam nukleat virus, untuk mengetahui ada tidaknya virus ataupun DNA virus. Selain itu, juga untuk memperkirakan jumlah virus dan mengetahui jenis virus (genotipe atau subgenotipe ) yang menginfeksi tubuh.
“Sehingga, dengan berdasarkan kepada kedua hasil uji dari sample swab pasien 01 maka validitasnya bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Pasca penetapan status kesembuhan pasien terkonfirmasi 01 Trenggalek, bupati muda yang akrab disapa Gus Ipin ini, juga memerintahkan kepada pihak Dinas Kesehatan untuk sesegera mungkin menerbitkan surat keterangan sehat bagi pasien dimaksud.
“Sehingga, yang bersangkutan (pasien 01) bisa melakukan aktivitas kembali karena sudah sembuh,” tegas suami Novita Hardini tersebut.
Masih kata dia, dengan kesembuhan pasien 01 maka tidak ada atau lebih tepatnya belum ada lagi pasien terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 di Trenggalek. Harapannya, sampai kedaruratan pandemi dicabut oleh pemerintah, kondisi Trenggalek akan tetap stabil tanpa ada penambahan pasien positif Corona.
“Namun, walau pasien sudah dinyatakan sembuh, untuk status zona merah tidak bisa dicabut atau dihilangkan. Karena, masih ada kemungkinan dari orang tanpa gejala (OTG) yang sebelumnya tidak teridentifikasi bisa menjadi pembawa resiko kepada yang lainnya,” ucapnya.
Ditambahkan Gus Ipin, sebagaimana data yang ada bahwa perkembangan orang tanpa gejala di Trenggalek secara kumulatif mencapai 21 OTG. Kesemuanya (yang teridentifikasi) berasal dari beberapa macam cluster. Ada yang merupakan cluster pasien 01 karena berkontak erat dengannya, kemudian cluster dari pasien yang terkonfirmasi positif asal Tulungagung dan pernah melakukan kontak erat dengan 3 orang OTG asal Durenan, cluster santri yang baru pulang dari pondoknya dan beberapa cluster lainnya.
“Seperti cluster pasien 01, terdiri dari 3 orang, yakni istri, anak dan asisten rumah tangganya yang walau hasil swabnya dinyatakan negatif akan tetapi yang pernah berkontak erat dengan mereka tetap dalam pengawasan,” ujar bapak tiga anak ini.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bupati sudah meminta kepada Muspika setempat dan gugus tugas di desa masing-masing untuk meningkatkan ‘zona physical distancing’ pada area sekitar rumah 3 OTG ini hingga hasil swabnya nanti dinyatakan negatif.
“Semua stakeholder dan pihak terkait telah kami perintahkan untuk lebih mengintensifkan pengawasan terhadap para OTG tersebut. Kemudian, bagi warga Trenggalek yang ada di luar wilayah di imbau untuk tidak mudik. Semoga Trenggalek akan tetap aman, kondusif dan wabah ini segera berakhir,” pungkasnya.(her)