Ton Tangkas merupakan tolak ukur bagi satuan-satuan dalam pembinaan kemampuan dasar prajurit, menguji keterampilan dan ketangkasan serta sebagai tradisi Korps untuk memupuk jiwa korsa.
Sistem undian akan diterapkan dalam memilih peleton yang akan berlomba. Sehingga seluruh peleton satuan jajaran Divif 2 Kostrad memiliki kesiapan rata-rata saat terpilih untuk mewakili Divif 2 Kostrad dalam lomba Ton Tangkas Tingkat AD. Berbagai kesiapan tengah dilakukan satuan, baik kesiapan fisik, mental dan moril maupun materi yang akan dihadapi, dengan materi lomba yang meliputi Kesegaran Jasmani, Menembak Pistol dan Senapan, Navigasi Darat, Lintas Medan, dan Peraturan Militer Dasar (Permildas). Selain untuk mengukur tingkat kesiapan, hal ini dilakukan juga untuk memperoleh data kemapuan yang dimiliki peleton-peleton tersebut.
Kesemua materi tersebut harus dapat di kuasai oleh masing-masing prajurit. Sehingga latihan yang dilaksanakan harus tertata dan terkontrol dengan baik tanpa mengesampingkan tugas pokok satuan dalam mempertahankan kedaulatan Negara.
Batalyon Infanteri Para Raider 501/ Bajra Yudha sebagai Batalyon Infanteri jajaran Divisi Infanteri 2 Kostrad dalam hal ini merupakan satuan yang selalu siap dalam berbagai kegiatan akan jadi ujung tombak yang apabila di tunjuk akan mampu berkompetisi dengan baik dan membanggakan, Yonif PR 501/BY yang berada dibawah Brigade Infanteri 18/ Trisula menjadi satuan pemukul yang akan selalu siap di samping Batalyon lain di jajaran Brigif 18/Trisula lainya, antara lain Batalyon Infanteri 502/ Ujwala Yudha di Malang dan Batalyon Infanteri 503/ Mayangkara di Mojosari yang sedang melaksanakan tugas.
Untuk itu Batalyon Infanteri Para Raider 501/ Bajra Yudha Kostrad sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari dalam rangka lomba Ton Tangkas tingkat AD dengan melaksanakan latihan-latihan, sehingga apabila terpilih menjadi perwakilan dari Divisi Infanteri 2 Kostrad Yonif Para Raider 501 Kostrad siap memberikan hasil yang terbaik.
Berbagai latihan sudah dilaksanakan oleh anggota Batalyon Infanteri Para Raider 501/ Bajra Yudha Kostrad, diantaranya dengan membuat materi latihan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan prajurti.
Sebagai dasar dari semua latihan adalah kekuatan fisik yang prima yang dapat dinilai dari kekuatan serta ketahanan lari. Kegiatan ini harus terus menerus dilatihkan agar tidak menurun dan memiliki grafik yang terus meningkat, sebagai bahan latihan minimal setiap 2 hari sekali prajurit harus lari dengan jarak 5 km dan waktu yang ditentukan minimal di bawah 20 menit yang kemudian bertahap hingga mencapai hasil yang lebih baik tiap minggunya.
Latihan penguatan fisik tersebut dikombinasikan dengan latihan fisik yang lain apabila sudah terbentuk otot, diantaranya lari 10 km, lari interval, lari Parlek dan senam ABC. Dan sebagai tolak ukur keberhasilan dilaksanakan pengambilan data Garjas yang rutin di ambil seminggu sekali sabagai bahan evaluasi latihan dan pertimbangan pelatih dalam melaksanakan latihan, dengan harapan kemampuan tersebut dapat mendapatkan nilai yang baik dalam pertandingan Lintas Medan, Garjas serta HTF.
Selanjutnya dalam kegiatan renang militer upaya yang ditempuh satuan sendiri adalah dengan merutinkan personil melaksanakan renang , khususnya yang masih dalam tahap pembelajaran renang militer. Kemampuan renang sendiri adalah kemampuan tekhis yang harus dilatihkan secara rutin dan bertahap, oleh karena itu latihan ini sama saja dengan pelaksanaan lari, namun apabila personil telah mendapatkan tekhnik yang tepat akan sangat mudah melaksanakan renang dalam kegiatan apapun juga.
Pelaksanaan latihan menembak di Yonif 501 biasa dilaksanakan di lapangan tembak dalam maupun di luar atau lapangan tembak Kodam V atau Secata Rindam V. Upaya yang disiapkan antara lain dengan membentuk tim menembak pistol dan senapan. Tim ini selain mampu menembak diatas rata-rata juga memiliki kemampuan lari dan renang yang baik pula sehingga pembinaan secara menyeluruh pada Tim inti Ton Tangkas.
Terakhir namun bukan tidak penting adalah kemampuan beladiri dan teknik dasar militer di antaranya Navigasi dan Permildas. Latihan ini tidak memiliki waktu khusus seperti latihan lainya, karena pada dasarnya dapat dilatihakan setiap saat , baik pada saart apel bahkan dalam Latihan Dalam Satuan , merupakan suatu kewajiban dalam dunia militer yang harus dimiliki setiap prajurit.
Latihan Permildas sebagai contoh dapat dilatihkan pada saat apel pagi di masing-masing kompi. Tinggal bagaimana komandan di satuan terkecil setingkat kompi saja sudah cukup untuk melatihkan materi ini, hanya butuh sedikit kreativitas maka sudah jadilah , atau pada saat apel Ijin Bermalam (IB) prajurit di berikan tugas Navigasi yang akan di kumpulkan pada apel kembali sudah bisa mengasah kemampuan, namun tetap apabila dalam kaitannya Ton Tangkas pasti akan di adakan Kolat khusus.