BANGKALAN, beritalima.com | Masyarakat Desa Tanjung Jati Kamal, mengadakan ‘Dzikir dan Sholawat’ di Plataran Makam Syekh Sayyid Umar Said Buju’ Plongsing yang masih silsilah keturunan Nabi Muhammad Saw, sudah sekian tahun belum di acarakan, baru di kepemimpinan Kades baru ( PAW,red) Purn TNI ( Laut ) , Moh. Bardi , baru kali ini di giatkan lagi acara kirim Do’a dan Ber Sholawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw, sebagai wujud Tha’at nya atas perintah ajaran Islam.
Moh.Bardi selaku Kades Desa Tanjungjati, mengatakan,” acara ini dulu pernah di adakan semacam ‘Rokatan’ sekarang kami bersama Masyarakat , semua hadir, mulai dari tokoh pemuda – pemudi , Ibu – ibu, Tokoh Agama dan termasuk Perangkat Desa juga Hadir, di Tellasan Topak ( Hari Raya ketupat,red) ini hari di mana seluruh Masyarakat dan keluarga besar Desa Tanjung jati hadir dan berkumpul untuk kirim Do’a dan Bersholawat, Bangkalan kan Kota Dzikir dan Sholawat, ucapnya ( 31/5)
Lanjut nya, Kami menyadari bahwa saat ini Masyarakat masih waspada terhadap Pandemi COVID 19 dan Daerah kami ini bukan kategori Zona Merah, di Era New Normal ini Masyarakat tetap menghormati Protokol Kesehatan secara Physical dan sosial atau mengikuti anjuran Pemerintah, memakai masker , cuci tangan dan jaga jarak, budaya Religi ini di lakukan hanya kurang lebih 30 menit.
Slogan Pemkab Bangkalan ini perlu di lestarikan, karna Bangkalan ini tidak terlepas dari Perjuangan Ulama’, seperti Syechona M. Holil bin KH. Abd Latib Bangkalan, Sunan Cendana Kwanyar, Sunan Dhalem Labang dan lain lain, juga masih banyak Ulama’ Besar di Bangkalan ini.
Supaya Kultur budaya dan Religi yaitu ‘ Nylase’ ( Ziarah,red) tidak hilang, kami bersepakat dengan Masyarakat Tanjungjati ini memulai dari Nylase ke orang tua kita yang sudah meninggal dan dilanjutkan ke Mbah Guru kita, yaitu Buju’ Plongsing , seperti saat ini, Ungkap Kades Tanjungjati yang telah dilantik pada 27 April 2020 ini.
M.Suri, mengatakan, acara ini kami adakan dengan tujuan Mendoakan Para orang tua, Guru, Kyai, dan Para wali Alloh SWT yang telah membawa kita ke jalan yang terang benderang yaitu ajaran Islam
Mbah Sayyid Umar Said ini, sesepuh kami, Masyarakat Tanjung jati dan seluruh keturunan ‘ Nak potoh’ (cucu,red) baik yang ada di Tanjungjati walaupun yang ada diuar Tanjung jati, pada kesempatan ini pasti pulang ke tanah kelahirannya yaitu Tanjungjati dan tidak ketinggaalan pasti Nylase ke Mbah Buju’ Plongsing, ya seperti sekarang ini semua Nak potoh Buju’ Plongsing berkumpul di Plataran Makam
kemudian di lanjutkan acara Saling maaf memaafkan sebagai nuansa Idul Fitri, lalu tasyakuran dan makan – makan bersama sebagai bentuk ikatan Persaudaraan dan ke selamatan dalam menjalani kehidupan ini, ungkap M.Suri
Ainur Rohim, salah satu Masyarakat Tanjungjati mengatakan, setelah acara ini dilanjutkan juga dengan naik Prahu, sebagai tradisi Tellasan Topak, banyak perahu yang di hias lalu ada gantungan ketupat
Lalu mereka, menaiki perahu – perahu hias itu dengan berlayar ke Surabaya kemudian Kembali lagi ke Tanjung jati, dan di dalam perahu itu biasanya bawa perbekalan Ketupat dan nasi beserta lauknya, kwatir lapar di tengah laut, mereka pada senang karna mengingatkan pada budaya Masyarakat kami sebagai Nelayan, Pungkasnya pada media ini.(31/5) .( AH)