JAKARTA, beritalima.com – Kali keempat Indonesia Coffee Event (ICE) yang diselenggarakan Asosiasi Kopi Spesialisasi Indonesia (SCAI), terlihat tampil beda, di Gedung SMESCO, 12 – 15 Februari 2020. SCAI juga bekerjasama dengan ICE Tim kerja 2020 telah menyiapkan berbagai acara interaktif dan pendidikan selain acara utama. Salah satunya adalah Indonesia Barista Championship (IBC) dan Indonesia Brewers Cup Championship (IBrC).
Dijelaskan Syafrudin, Ketua Umum SCAI bahwa ICE sebagai kompetisi barista paling bergengsi di Indonesia telah berlangsung sejak 2017. Setiap tahun, ICE tidak hanya melahirkan barista terbaik, tetapi juga mendidik masyarakat luas tentang dunia kopi. Di sisi lain, tradisi pengiriman pemenang IBC dan IBrC untuk mewakili Indonesia di barista dunia Persaingan di bawah naungan World Coffee Events (WCE) menjadikan ICE sebagai navigasi orang Indonesia
kopi di atlas kopi dunia.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Syafrudin mengatakan, ICE 2020 diadakan hanya dalam satu putaran Nasional, sedangkan putaran regional
(eliminasi) dihapuskan dan diintegrasikan dengan acara Nasional karena batas waktu. “Fokus pekerjaan
tim adalah untuk memprioritaskan ketersediaan waktu bagi para pemenang untuk mempersiapkan kompetisi kelas dunia, Dunia Barista Championship (WBC) dan World Brewers Cup (WBrC) pada Mei di Melbourne, Australia,” imbuhnya, Rabu (12/2/2020), di Gedung SMESCO, Exhibition Hall, Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta.
“Bertepatan dengan Hari Valentine, ICE mengundang semua pecinta kopi untuk berkolaborasi. Membawa tema
“KOPILABORASI”, ICE 2020 bekerja sama dengan semua pecinta kopi dari berbagai aspek, mulai dari seniman,
arsitek, pebisnis, penulis, musisi, aktor, perancang busana, influencer, pembangun motor, dan pengusaha kopi dari berbagai industri untuk berkolaborasi dalam rangka membangun ekosistem kopi,” ujar John Chendra, Person in Charge (PIC – Ketua Panitia) ICE 2020.
Lanjut John, kolaborasi kopi dengan berbagai pihak akan dipresentasikan oleh ICE 2020 dalam program Coffee Village. Kopi praktisi akan berinteraksi langsung dengan pembicara dari berbagai profesi di talkshow pada 13-14 Februari 2020. “Menjelaskan tema Arsitektur, Kopi dan Atmosfer, Seni dan Desain: Where There Is Coffee, Di Mana Ada Seni, Kolaborasi Bisnis: Mengapa Kami Berinvestasi dalam Kopi, Mode: Secangkir Kopi dari Energi,
Keberadaan, Kolaborasi, dan Otomotif: Antara Kafein dan Adrenalin,” jelasnya.
Namun ditambahkan John sebagai Ketua Panitia ICE 2020, selain talkshow, Coffee Village juga menghadirkan berbagai aktor di industri kopi yang berkontribusi sangat untuk implementasi ICE 2020. ddm