Schneider Electric Siap Kawal Indonesia Menuju Dunia Pengelolaan Energi

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Schneider Electric, perusahaan global spesialis di bidang manajemen energi dan automasi, beberapa hari lalu mengadakan Innovation Summit 2017.

Acara tersebut dihadiri para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan di dalam industri untuk membahas isu-isu terkini dalam bisnis energi dan mempelajari lebih lanjut tentang inovasi Schneider Electric di setiap level kehidupan.

Salah satu sesi penting di dalam acara ini adalah diskusi panel bertema “The New World of Energy in 3Ds” yang mengangkat pentingnya upaya bersama untuk menciptakan dunia baru bagi energi masa depan.

Xavier Denoly selaku Country President Schneider Electric Indonesia mengatakan, sebagai perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan automasi yang beroperasi di lebih dari 100 negara, Schneider Electric menawarkan solusi terpadu di beberapa segmen pasar.

Solusi terpadu di beberapa segmen pasar itu termasuk menjadi pemimpin di sektor energi dan infrastruktur, proses industri, sistem building automation, dan data center/jaringan, serta menempati posisi terdepan di sektor residensial.

Acara Innovation Summit 2017 merupakan salah satu perwujudan dari slogan Perusahaan, Life is On, komitmen untuk menyediakan solusi pengelolaan energi dan automasi yang aman dan terandalkan, dimanapun, untuk siapapun, dan kapanpun.

“Diskusi panel ‘The New World of Energy in 3Ds’ ingin mengedepankan tiga dorongan mega-trend yang secara signifikan mendorong tingkat pengonsumsian energi di seluruh belahan dunia, yaitu Urbanisasi, digitalisasi, dan industrialisasi. Ketiga hal ini telah mengakibatkan perubahan yang siginifikan pada dunia energi,” lanjut Xavier.

Dengan menghadirkan para pakar di bidang pengelolaan energi dari berbagai latar belakang, diskusi ini juga ingin menggali potensi kolaborasi antara Pemerintah dan pihak swasta dalam menciptakan pengelolaan energi di Indonesia yang lebih aman, terandalkan, efisien, berkelanjutan, dan saling terkoneksi.

Para pakar yang hadir, Ir. Maritje Hutapea selaku Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. selaku Anggota Dewan Energi Nasional Republik Indonesia.

Selain itu Ignatius Rendroyoko selaku Kepala Pokja (Kelompok Kerja) PLN, Prof. Dr. Ontoseno Penangsang selaku Guru Besar Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan Surya Fitri selaku Marketing Director For Energy Business–Schneider Electric.

Diskusi ini menjadi penting karena perubahan di dalam pengelolaan energi memang mutlak dibutuhkan. Di masa lalu energi selalu tersentralisasi dalam hal pembangkitan, yaitu bermuara dari sumber energi yang tradisional, dan didistribusikan melalui grid elektrikal yang bersifat satu arah.

Saat ini semuanya telah berubah ke dunia energi yang baru dengan pembangkit yang lebih terdesentralisasi, penambahan sumber baru terbarukan seperti tenaga matahari dan angin, energi yang terdekarbonisasi dan bersifat dua arah, dan juga pengaruh yang kuat dari permintaan konsumen.

Ir. Tumiran di dalam diskusi menanggapi, pemerintah baru saja mengeluarkan kebijakan baru melalui Peraturan Presiden Republlk Indonesia No. 22 tahun 2017 mengenai Rencana Umum Energi Nasional.

Peraturan ini disusun sebagai panduan untuk bagaimana mengelola energi dalam negeri sehingga tetap aman hingga tahun 2050 nanti. Salah satu poin penting dari Peraturan ini adalah mengenai pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Pemanfaatan EBT saat ini baru mencapai sekitar 2% dari total potensi EBT yang ada. Potensi tersebut menjadi dasar rencana pengembangan EBT paling sedikit 23% dari total bauran energi primer pada tahun 2025 dan paling sedikit 31 % dari total bauran energi primer pada tahun 2050. Tentu hal ini perlu didukung oleh infrastruktur industri domestik yang diperkuat.

Hal senada disampaikan oleh Ir, Maritje. “Kami selaku pihak pemerintah bertanggungjawab dalam mengeluarkan regulasi yang kondusif, mengawasi dan membina implementasinya, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam strategi pencapaian pengelolaan energi yang lebih hemat dan efisien,” kata Maritje.

“Oleh karena itu, para pelaku industri memegang peranan yang sangat penting dalam mengakselerasi tercapainya program-program yang kami canangkan,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Schneider Electric ingin turut berkontribusi dalam upaya bersama untuk menciptakan dunia baru bagi energi masa depan. Melalui rangkaian inovasinya, Schneider Electric akan mendorong pengelolaan energi yang lebih Digitized, Decarbonized, dan Decentralized.

Digitized, memastikan semua teknologi harus dapat berkomunikasi satu sama lain untuk menjadikan mereka lebih terkontrol dan efisien.

Decarbonized, mengedepankan teknologi terbarukan, mengingat di masa depan diyakini bahwa 50% dari teknologi energi akan berasal dari energi terbarukan.

Decentralized, mewujudkan pembangkit dan pengelolaan energi di semua tempat; dalam infrastruktur, dalam jaringan dan dalam grid.

Inovasi Schneider Electric terangkum dalam EcoStruxure™, sebuah arsitektur dan platform teknologi yang menyatukan energi, automasi dan juga software yang menunjang pengelolaan energi secara lebih baik dan terukur, terutama dalam hal keamanan, keterandalan, efisiensi, keberlanjutan dan konektivitas.

Platform itu memanfaatkan Internet of Things (IoT), sehingga semua unit ataupun perangkat dapat dikendalikan melalui internet protocol (IP), yang pada akhirnya tercipta Innovation at Every Level atau inovasi di setiap level pengelolaan energi, dengan produk yang saling terkoneksi, edge control, ragam aplikasi, fungsi analitik hingga di level pelayanan.

Sebagai jembatan antara teknologi informasi (IT) dan teknologi operasional (OT), EcoStruxure™ memungkinkan konsumen memaksimalkan fungsi dari data yang mereka miliki.

Secara spesifik platform ini membantu menerjemahkan data menjadi sebuah informasi yang langsung dapat ditindaklanjuti sehingga mampu menunjang keputusan bisnis yang lebih baik. Melalui EcoStruxure™, Schneider Electric siap mengawal Indonesia untuk menyongsong dunia baru pengelolaan energi. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *