SURABAYA, beritalima.com | Kemeriahan masih terus berlangsung di halaman SD Muhammadiyah 15 Surabaya. Setelah sehari sebelumnya memperingati Hari Bumi, Rabu (31/7/2019) pagi para siswa sekolah inspiratif ini memperingati Hari Budaya.
Dalam memperingati Hari Budaya ini, para siswa SD Limas (sebutan lain SD Muhammadiyah 15 Surabaya) mengenakan busana adat istiadat. Menariknya lagi, 12 belas tamu mereka dari mancanegara, yakni para mahasiswa volunteers yang datang sejak kemarin dalam rangka mensosialisasikan lingkungan sehat, juga mengenakan adat Nusantara.
Para siswa SD Limas dan mahasiswa asing asal Hongkong, China, Taiwan, Spanyol, Portugal, Italia, Vietnam dan Kanada ini t, menikmati suasana dan makanan yang dijual beberapa siswa juga.
Keterangan yang didapat beritalima.com menyebutkan, 12 mahasiswa mancanegara itu relawan Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC). Mereka datang dengan mengusung tema “Global Volunteers of Earth Heroes”.
Progam ini bertujuan untuk memperkenalkan ingkungan yang ada di Kota Surabaya seperti menanam pohon di hutan mangrove dan juga memperkenalkan budaya Indonesia. Untuk teknis pelaksanaaanya para relawan asing ini menggunakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia, dan membaur bersama siswa siswi melakukan pawai budaya di Halaman Sekolah.
“Hari ini memang benar-benar luar biasa bagi anak-anak, sesuai Tema Keberagaman Bangsaku, Kita mengusung pakaian adat seluruh nusantara dalam rangka pawai budaya. Bertepatan juga menjelang Agustusan sehingga semuanya berpakaian adat,” kata Ketua Tim Kordinator Culture Parade SD Limas, Titik Widianingsih, Rabu (31/7/20019).
Tujuannya lanjut Titik, agar menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, solidaritas terhadap perbedaan agama, budaya, suku, ras, tapi satu Kebhinekaan Tunggal Ika.
“Untuk AIESEC acaranya adalah dalam rangka Hari Bumi, kebetulan kita satukan dengan kegiatan sekolah sehingga mereka kita berikan pakaian adat untuk ikut mengenal dan mengetahui adat dan budaya Indonesia.Ini sekaligus program aplikatif pembelajaran jadi budaya nasional tidak hanya monoton belajar di dalam kelas, tetapi langsung menggunakan pakaian adat agar lebih mengetahui,” lanjutnya.
Dalam kunjungan singkatnya selama dua hari 30-31 Juli 2019 di SD Limas tersebut para volunter bersama siswa melakukan kegiatan Culture Parade, Entrepreneur day, Diorama, dan Culture Exchange.
AIESEC adalah organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan mereka. AIESEC merupakan organisasi terbesar di dunia yang dibentuk pada tahun 1948.
Organisasi yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan para pemuda dan menjadi ambassador di luar negeri untuk menjalankan Project Social. AIESEC juga berfokus pada pengembangan kepemimpinan, pengalaman kepemimpinan hingga partisipasi di Global Learning Environment. AIESEC sekarang berkantor pusat di Rotterdam Belanda. (Ganefo)
Teks Foto: Belasan mahasiswa dengan bangga memakai busana adat Nusantara di SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Rabu (31/7/2019)