SD Muhammadiyah 15 Surabaya Lestarikan Permainan Tradisional

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Tidak ingin budaya asli Indonesia punah, terutama permainan tradisionalnya, Sekolah Dasar Muhammadiyah 15 Surabaya menggelar lomba bertemakan Aku Cinta Indonesia.

Lomba permainan tradisional yang berlangsung di halaman sekolah di kawasan Mastrip, Kedurus, Surabaya, ini di antaranya balap kelereng, lari bakiak, daur ulang sampah, patil lele, engrang, gobak sodor, benteng-bentengan, dan dakon.

Kepala SD Muhammadiyah 15 Surabaya, M Natsir, mengatakan, acara ini bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya.

“Acara seperti ini sudah sering kami selenggarakan, tapi bekerjasama dengan Dispora Kota Surabaya baru pertama kali ini,” kata M.Natsir, Selasa (17/10/2017).

“Kegiatan ini diikuti semua siswa dari kelas 1 hingga 6, yang jumlahnya sekitar 750 siswa. Tujuannya, agar murid-murid dapat mengenal budaya permainan tradisional Indonesia,” terangnya.

Dituturkan, selain agar permainan tradisional tidak punah, diharapkan para siswa untuk lebih banyak berolahraga dibanding main game dengan gadget.

“Acara ini juga masuk program inspiratif sekolah dimana cinta budaya daerah diajarkan di sini. Lebih bagus budaya tradisional Indonesia dibanding dengan permainan yang kini banyak bertebaran di sekeliling kita,” tambahnya.

Ketua Panitia Penyelenggara, Zaenol Ghazali, menambahkan, sistem pembelajaran ini merupakan kreasi agar siswa tidak jenuh di kelas. Alasanya, selama ini siswa hanya tahu permainan tradisional atau lainnya melalui gadget.

Dengan praktek secara langsung siswa juga bisa memelihara, melestarikan dan membiasakan permainan tradisional asal Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

“Di Indonesia terdapat beragam budaya, bahasa, dan agama. Anak-anak harus bangga punya banyak permainan tradisional, yang belum tentu negara lain memiliki,” tutur Zaenol Ghazali.

Dikemukakan, kegiatan ini dilakukan sebagai peringatan hari inspiratif ACI (Aku Cinta Indonesia), sehingga anak-anak memakai baju inspiratif sesuai cita-citanya.

“Selain memakai baju-baju profesi, para siswa juga diajak dalam perlombaan permainan tradisional. Diharapakan, kelak menjadi kenangan indah dan dapat diajarkan ke keturunannya, sehingga permainan tradisional tidak sampai punah,” paparnya. (Ganefo)

Teks Foto: Murid-murid SD Muhammadiyah 15 Surabaya saat lomba permainan tradisional, Selasa (17/10/2017).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *