MADIUN, beritalima.com- Warga Kelurahan Kuncem, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, menggelar bersih di Sendang Tundung Medioen, yang berada di Jalan Sendang, Jumat 26 Agustus 2022.
Kegiatan ini digelar, sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME, sekaligus memperingati bulan Suro (Muharam) 1444 Hijriyah atau tahun baru Islam.
Usai melakukan doa bersama, kemudian dilanjutkan penyerahan potongan tumpeng oleh Lurah Kuncen, kepada tokoh masyarakat setempat, Kyai Tukiman, dilanjutkan dengan kembul bujono (makan bersama).
Sementara itu, terkait keberadaan Sendang Tundung Medioen, menurut juru, Pur Didik alias Ki Bokrak Pamungkas, konon merupakan tempat pengobatan alternatif dan tempat muhung mahase asepi (meditasi).
“Konon tempat ini sebagai tempat pengobatan alternatif dan tempat meditasi pada jaman Bupati Madiun pertama, Adipati Ronggo Jumeno memerintah di Madiun (1568-1586 Masehi) dan seterusnya. Cerita lain, juga sebagai tempat pandai besi pembuatan pusaka. Wallahualam” ucap Ki Bokrak Pamungkas.
Untuk diketahui, tim ahli arkeologi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, pernah melakukan ekskavasi Sendang Tundung Medioen, 15 September 2021, tahun lalu.
Menurut salah satu tim ahli, Ali Mohammad Said, dalam catatan Belanda, di Kelurahan Kuncen terdapat dua mata air.
“Yang satu disini (Sendang Tundung Medioen), satu lagi di utara makam (makam Adipati Ronggo Jumeno, bupati pertama Madiun-red),” terang Said, di lokasi ekskavasi, Rabu 15 September 2021, lalu.
Menurutnya lagi, masih dalam keterangan catatan Belanda, dua sendang ini, mempunyai fungsi yang berbeda.
“Yang satu untuk pandai besi, yang satu lagi untuk pengobatan. Tapi belum diketahui pasti, mana yang untuk pandai besi, mana yang untuk pengobatan,” tambahnya.
Sayangnya, satu sendang atau mata air yang berada di utara makam Ronggo Jumeno, sekarang tidak nampak jejaknya.
Untuk diketahui, BPCB Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur, merupakan sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Kebudayaan, yang bernaung dibawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (Dibyo).