SURABAYA, beritalima.com – Hingga bulan Juni 2017, Bulog Divre Jawa Timur telah menyalurkan sebanyak 202.406,3 ton Rastra kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh wilayah Jawa Timur. Besaran tersebut setara dengan 82% dari total pagu, yakni 246.836,970 ton untuk penyaluran selama 6 bulan. Tahun ini, penyaluran beras Rastra dimulai pada bulan April 2017, untuk alokasi sejak bulan Januari.
Kepala Bulog Divre Jawa Timur, Usep Karyana, Senin (19/6) sore mengatakan, penyaluran di tahun ini memang mengalami beberapa kendala hingga terjadi keterlambatan, antara lain karena penentuan pagu Rastra dari pemerintah pusat mengalami keterlambatan. Akibatnya berimbas pada keterlambatan pengajuan SPA (Surat Perintah Alokasi) dari masing-masing pemerintah daerah kepada Bulog.
Untuk mengatasinya, Bulog dibantu dengan pemerintah daerah telah melakukan percepatan penyaluran Rastra sampai bulan Juni 2017, sehingga telah terselesaikan seluruhnya untuk alokasi 6 bulan (Januari-Juni 2017) di seluruh wilayah Jawa Timur. ”Memasuki bulan Juli setelah momentum Idul Fitri, penyaluran Rastra bisa kembali normal dilakukan setiap bulan,” ungkapnya.
Percepatan penyaluran ini juga sebagai usaha menekan angka inflasi akibat volatile food yang rawan terjadi menjelang Idul Fitri. Dengan dilakukannya penyaluran hingga Juni 2017, maka diharapkan harga pangan pokok terutama beras tetap terjaga stabil seperti saat ini.
Untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan bahan pokok, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah seperti memaksimalkan funsi dari rumah pangan kita (RPK) dan juga toko binaan bulog yang ada di masing-masing pasar tradisional.
“Sehingga nantinya, stabilisasi harga bisa ditekan dengan dikendalikan melalui keberadaan RPK dan juga toko binaan ini. Hal ini karena selama ini, setiap kali melakukan stabilisasi harga pangan, bulog lebih banyak mengandalkan kegiatan operasi pasar,” ujarnya. (jal)