Jakarta — Nasib apes menimpa pegiat sosial yang juga dosen komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando. Berniat menemui menemuai adik-adiknya yang sedang melakukan aksi unjukrasa di depan gedung DPR, malah dia digebuki massa.
Aksi pemukulan Ade itu bernula ketika dia didampingi beberapa rekannya menemui para pengunjurasa di depan pintu gerbang gedung DPR. Dengan mengenakan kaos bertuliskan Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Ade bertemu dengan beberapa wartawan yang sedang meliput aksi 11 April yang menolak masa jabatan 3 periode itu.
Dalam keterangannya Ade mengaku akan mendukung aksi mahasiswa jika yang dituntut penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode.
Ade mengaku kedatangannya itu bukan untuk ikut demo tapi cuma memantau dan memberi dukungan kepada mahasiswa yang sedang melakukan aksi itu.
Namun Ade sempat mengkritik aksi mahasiwa yang dilakukan oleh BEM Seluruh Indonesia itu.
Menurutnya isu yang diusung oleh mahasiwa kacau. Karena isunya macam-macam.
”Isu yang kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi, walupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu,” tuturnya.
Dia juga mengatakan BEM SI pecah dua. Malah katanya BEM SI yang selarsng turun ke jalan lebih kecil
“Sayangnya BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil,” tuturnya.
Disaat memberi keterangan itu terdengar teriakan dari pengunjukrasa diantaranya dari.emal emak yang ikut aksi.
”Ade sadar lo. Ini bulan puasa. Sadar,”teriaknya.
Terdengar juga suara ”Ade Armando. Buzzer munafik”.
Saat itulah ada lemparan botol air mineral ke arah pegiat sosial itu. Kemudian massa lain memukul dan kemudian mengeroyok Ade Armando.
Ade pun jadi bulan bulanan para pengunjurasa. Ditendang dan dipukul hingga terjatuh ke aspal jalan. Saat terjatuh masa tetap menendang dan memukul dan bahkan ada yang.melucuti celana panjangnya hingga yang tertinggal cuma celana dalam.dan kaos hitamnya.
Beberapa anggota polisi yang berusaha melerai pun sempat kena pukul massa. Namun akhirnya polisi berhasil mengamankan Ade dari amukan massa dan dievakuasi ke dalam kawasan DPR. Saat dievakuasi tampak muka Ade berdarah-darah. (ar)