SIDOARJO, beritalima.com | Innalillahi Wainna Illaihi Raajiun. Telah meninggal dunia Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Sabtu (22/8/2020), pukul 15.00 WIB, di RSUD Sidoarjo. Jenezag saat ini akan dibawah ke Pendopo Kabupaten Sidoarjo untuk mendapatkan penghormatan terakhir.
Kabid Pengelolahan Informasi dan Komunikasi Pemkab Sidiarjo, Kusdianto SH, saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka tersebut. “Saya ini menuju ke Pendopo Kabupaten. “Informasi yang saya dapat, jenazah akan dibawah ke Pendopo,” ujar Kusdianto, sembari menambahkan kalau kemarin Cak Nur – panggilan akrab Wakil Bupati yang juga PLT Bupati Sidoarjo tersebut – sempat ijin istirahat karena capek.
Sebelumnya, 16 Agustus 2020 lalu, Cak Nur juga sempat menyatakan kalau Sidoarjo saat ini butuh pemimpin yang jujur dalam mengelola pembangunan terutama dalam memajukan pendidikan. Karena saat ini Silpa APBD Sidoarjo tahun 2019 sebesar Rp 1,2 triliun.
“Selama ini pendidikan belum banyak mendapat perhatian yang besar. Ke depan nanti kita akan berikan perhatian lebih khusus untuk sektor pendidikan,” ujarnya saat silaturahmi dengan 300 tokoh komunitas lembaga pendidikan di Sidoarjo. Dan dalam kesempatan itu dia mengenalkan Calon Wakil Bupati dalam Pilkada Sidoarjo 2020, yakni Hj Mimik Idayana, anggota DPRD Sidoarjo dari Fraksi Gerindra.
Dan yang lebih ironis lagi, meski Virus Corona menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, Plt Bupati Sidoarjo ini malah memimpin langsung pemakaman pasien postif Covid -19 yang meninggal pada Rabu (25/3/2020).
Penghormatan orang nomor satu di Sidoarjo ini sempat divideo dan viral. Cak Nur dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap memimpin langsung proses pemakaman bersama beberapa petugas. Dalam video berdurasi 2 menit 47 detik itu Cak Nur meminta masyarakat tidak terlalu ketakutan terhadap jenazah pengidap positif virus Corona, karena sudah pasti diamankan dengan lapisan pengaman.
“Kalau sudah dibersihkan dari rumah sakit, jenazah ini pasti sudah steril. Saya harap masyarakat tidak terlalu panik,” ujarnya. Dia menembahkan, takut berlebihan itu tak baik, dan berani berlebihan juga tak baik. Menurutnya, yang penting sesuai protokol pencegahan Covid-19. (Gan)