SURABAYA, Beritalima.com| Puluhan warga Kota Pahlawan yang tergabung dalam Relawan Surabaya Memanggil mulai menerima pembekalan, Minggu (4/7/2021) siang. Pembekalan ini diberikan agar para relawan ketika terjun ke lapangan sudah mengetahui tugas serta apa yang harus dikerjakan.
Dalam pelatihan gelombang pertama yang berlangsung di Kantor BPB dan Linmas Surabaya ini, diikuti 40 orang relawan. Mereka menerima pembekalan dari pemateri yang berasal dari petugas Dinas Sosial (Dinsos) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku bangga dengan banyaknya warga Kota Pahlawan yang secara tulus mendaftar menjadi Relawan Surabaya Memanggil. Dia pun meyakini, dengan semangat gotong-royong bersama ini maka Kota Surabaya bisa segera terbebas dari pandemi Covid-19.
“Saya begitu bangga dengan panjenengan (anda) semua. Ketika Surabaya berteriak memanggil untuk berperang melawan Covid-19, panjenengan (anda) hadir dengan sepenuh hati. Dengan semangat berjuang bersama, maka pertempuran melawan Covid-19 ini bisa kita menangkan,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama TNI dan Polri tidak bisa berjuang sendiri untuk melawan Covid-19. Oleh sebab itu, dibutuhkan peran serta dari masyarakatnya, khususnya para relawan untuk bersama-sama mengatasi pandemi ini.
“Karena kami juga terbatas jumlahnya. Saya selalu katakan untuk memutus mata rantai pandemi ini adalah (harus ada keterlibatan) warga Surabaya. Jika kita ingin Covid-19 segera berakhir, maka kita tidak boleh berjuang sendiri-sendiri,” tegasnya.
Pihaknya pun bersyukur, panggilan Surabaya Memanggil rupanya langsung direspons positif oleh warga Kota Pahlawan. Bahkan, tercatat hingga hari ini ada sekitar 1050 relawan yang sudah mendaftar. Mayoritas para relawan ini tergolong usia muda. Namun, sebelum diberikan materi pelatihan, mereka terlebih dahulu dilakukan rapid antigen dan vaksin.
“Setelah kita swab, kita berikan vaksin, kita akan berjuang bersama untuk mengatasi Covid-19 dan memutus mata rantai pandemi di Surabaya. Karena perjuangan kemerdekaan dulu dilakukan ketika para pemuda turun. Insya allah kemerdekaan melawan Covid-19 itu bisa selesai ketika pemuda juga turun memerangi Covid-19 di Surabaya,” tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Relawan Surabaya Memanggil, Aryo Seno Bagaskoro mengungkapkan, para relawan ini tugasnya terbagi menjadi tiga bidang sesuai kategori yang dipilih saat mendaftar. Yakni, Sosialisasi Protokol Kesehatan (prokes), Pembinaan Kampung Wani dan Kedaruratan. Hingga pagi ini tercatat, ada sebanyak 1050 pendaftar di tiga bidang tersebut.
“Untuk bidang kedaruratan memiliki latar belakang medis, nanti dilatih secara khusus. Ada juga nanti dari teman-teman ormas (organisasi masyarakat) yang akan mendaftar, jadi jumlahnya akan terus bertambah,” kata Seno.
Paling banyak, Seno menyebut, para relawan ini memilih bidang prokes. Namun, untuk bidang Pembinaan Kampung Wani, peminatnya juga tercatat banyak. Sementara untuk bidang kedaruratan, memang dipilih dari para relawan yang memiliki latar belakang tersebut.
“Kami akan berikan pelatihan secara berkala, hari ini hadir ada 40 orang. Besok mungkin yang sudah menerima pembekalan akan langsung kita terjunkan sesuai dengan kebutuhan teman-teman pemkot,” jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa materi pembekalan yang diberikan kepada para relawan ini. Seperti, materi dasar bagaimana pemakaian baju hazmat yang sesuai, cara memandikan jenazah Covid-19 hingga menyetir ambulance di jalan raya.
“Jadi, di form pendaftaran itu kita sudah memberikan poin-poin yang terbagi menjadi sub bidang. Seperti bidang kedaruratan itu ada driver ambulance, pemulasaran jenazah dan penanganan medis,” pungkasnya. (*)