TRENGGALEK, beritalima.com
Suasana di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jl. Sukarno Hatta, Kelurahan Ngantru, Kabupaten Trenggalek mendadak geger, ketika sebuah mobil minibus bernopol AG-1356-YZ milik Santoso, warga Desa Parakan, Kecamatan Trenggalek, terbakar hebat saat antri menunggu giliran melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM), Kamis (16/4/2020) siang.
Kejadiannya sangat cepat, api segera menjalar di seluruh bodi mobil. Beruntung, pihak manajemen SPBU segera menghubungi Dinas Satpol PPK untuk mengirimkan bantuan. Dua unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) di kerahkan memadamkan kobaran api.
Karena kobaran api yang cukup besar para petugas Damkar membutuhkan waktu hingga 10 menit untuk menguasai api. Selain itu, penanganannya juga harus lebih berhati-hati penuh perhitungan karen lalokasi kebakaran tersebut di lingkungan SPBU yang sangat potensial menimbulkan dampak lebih besar.
“Karena besarnya kobaran api, kemudian lokasi kebakaran tersebut terjadi di dekat SPBU kami mengerahkan dua unit mobil Damkar agar bisa cepat menguasai keadaan,” sebut Muhammad Basuki, Koordinator Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PPK Kabupaten Trenggalek saat di konfirmasi beritalima.com.
Ditambahkan Basuki, ketika tim dari Famkar datang, api sudah mulai menghanguskan bagian atap mobil. Api sangat cepat menjalar, padahal dari petugas SPBU sendiri sudah melakukan tindakan awal dengan menggunakan pemadam APAR, dimungkinkan karena beberapa material bagian mobil ada yang mudah terbakar.
“Sebenarnya petugas SPBU sudah berupaya memadamkan api dengan pamadam APAR, namun api terlanjur membesar,” imbuhnya.
Sementara, Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak melalui Kasatreskrim, Iptu Bima Sakti Pria Laksana mengatakan jika mobil yang terbakar tersebut datang ke SPBU itu sebenarnya hendak mengisi bahan bakar. Ketika mengantri mengisi BBM jenis premium itulah tiba-tiba muncul percikan api dari bawah mobil.
“Untuk titik api pertama muncul dari bagian bawah yang langsung menjalar ke semua bagian mobil. Padahal, menurut keterangan pemilik mobil saat mengisi BBM, mesin juga sudah dimatikan,” kata Kasatreskrim.
Beruntung, lanjut Kasatreskrim, tidak ada korban jiwa dalam tragedi terbakarnya mobil minibus siang hari ini. Namun begitu, kerusakan hampir 80% dan kerugian material ditafsir mencapai puluhan juta rupiah.
“Ditafsir, kerugian mencapai 30an juta rupiah. Saat ini tim dari Satreskrim masih menggelar olah TKP untuk menelusuri fakta dibalik kejadian tersebut,” pungkasnya. (her)