Secuil Catatan Agun Dari Dapil X Jawa Barat, Pileg-Pilpres Disatukan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Pemilihan Legislatif (pileg) yang disatukan dengan pemilihan presiden (pilpres) yang disatukan seperti terjadi pada pemilu serentak 2019 membawa dampak sangat kuat terhadap pemenangan baik legislatif maupun presiden-wakil presiden.

Demikian secuil catatan Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa yang juga calon legislatif dari Dapil X Provinsi Jawa Barat yang disampaikan kepada Beritalima.com, Jumat (3/5).

Catatan Agun tersebut berdasarkan pemikiran serta pengalaman lapangan dirinya yang maju sebagai caleg 2019-2024 sejak Juni 2018 sampai 3 Mei 2019.

Namun, kata politisi senior partai berlambang Pohon Beringin tersebut, dampak sangat kuat yang dimaksud asalkan persyaratannya terpenuhi. Setidaknya, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi.

Persyaratan tersebut adalah, pertama harus konsistensi atas garis kebijakan dan keputusan Partai dalam mengusung pasangan calon (paslon) untuk pilpres. Kedua, soliditas partai dan seluruh elemen kekuatan pendukung.

Sepanjang kedua persyaratan tersebut tidak dilakukan, kata Agun yang sudah menjadi wakil rakyat Jawa Barat sejak pemerintahan Orde Baru, hasilnya pasti jauh berbeda.

“Kalau kedua syarat tersebut terpenuhi, hasil antara suara partai dan suara pilpres tidak akan berselisih sangat jauh, kecuali didapatkan hal-hal tertentu yang sifatnya khusus atau kasuistik,” jelas pria kelahiran Bandung, 13 September 1958 tersebut.

Hal tersebut dapat dilihat dari kemenangan pasangan nomor urut 01 di Kota Banjar, Jawa Barat. Di Kota Banjar, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menang 53 persen serta Partai Golkar juga menjadi pemenang. “Ini sangat berkorelasi,” kata anggota Komisi XI DPR RI ini.

Begitu juga kemenangan paslon nomor urut 01 (Jokowi-Ma’ruf) di Kabupaten Pangandaran, Partai Golkar menempati posisi teratas, menyusul PDIP dan juga sangat berkorelasi suara pileg dan pilres.

Berbeda dengan kemenangan paslon 02 (Prabowo-Sandi) di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Ciamis. Namun, pemenang untuk pileg untuk kedua kabupaten itu adalah PDIP.

Masalah itu terjadi karena faktanya konsistensi dan soliditas perjuangan partai-partai pengusungnya dan para caleg2 nya dari paslon 02 jauh dan jauh lebih baik dibandingkan konsistensi dan soliditas dari struktur masing-masing partai maupun perjuangan para caleg-caleg paslon 01.

Dikatakan, jauh lebih baik pasangan 02 dibandingkan 01 di Ciamis dan Kuningan. Hal ini bisa dilihat dari hasil pileg 2019 dapil jabar 10 dan suara caleg yang terpilih.

Partai dan caleg paslon 02 memdominasi suara pemenangan pileg pada posisi kedua PKS serta Gerindra ketiga, sementara PDIP di urut ke satu dan golkar diurut keempat. Pilpresnya dimenangkan paslon 02.

Itu artinya kemenangan 02 di Ciamis dan Kuningan sangat relevan dengan perolehan yang sangat signifikan dari PKS dan Gerindra menggeser Partai Golkar yang menang di Banjar dan menduduki posisi kedua di Pangandaran. “Ini terjadi karena tidak adanya konsistensi dan soliditas partai dan para caleg dari paslon 01.

Menurut Agun, ini pembelajaran berharga buat mengurus partai ke depan yang lebih baik, yang harus mau dan mampu bergotong royong serta sinergi, pentingnya konsistensi dan soliditas diantara sesama partai dan caleg yang telah mengikatkan diri. “Tidak berjuang sendiri- sendiri,” demikian Agun Gunandjar Sudarsa. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *