Security Dicaci Maki, Agar Melarang Wartawan

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Rencana Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia dalam melaksanakan puncak acara HUT ke-73 PGRI di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, sampai saat ini belum bisa diakses sejak 25 Nopember 2018 belum lama ini.

Tujuan PGRI baik untuk ke arah kedepan dalam menghadapi tantangan, di era industri 4.0. Salah satunya menyampaikan opini Massive Open Online Course dan Artificial Intelligence. Kedua opini tersebut, diharapkan dapat dilaksanakan oleh peserta didik dan tenaga kependidikan di sekolah.

Sayangnya kemajuan teknologi yang lebih dulu berjalan, PGRI tidak segera menerapkan untuk memanfaatkan teknologi agar bisa melahirkan Smart Learning dan Character Center. Padahal teknologi android, yang sudah berjalan 3 tahun lebih ini, sudah diterapkan oleh beberapa sekolah, meskipun tidak secara nasional. Salah satu contohnya penerimaan siswa harus lewat online, ujian berbasis komputer dan lainnya seperti jurusan multimedia sudah lebih dulu melaksanakan pembelajaran daring.

Tidak seperti biasanya, Ketua Umum PGRI bisa diwawancara sejak era Muhammad Surya dan Sulistyo, namun sekarang ini sulit diwawancarai. Lebih lanjut, usut demi usut, ternyata security yang biasa bertugas di kantor PB PGRI mendapat caci maki dari Ketua Umum PG PGRI, Dr. Unifah Rosyidi, agar melarang wartawan.

Sedangkan wartawan yang dilarang meliput, sama – sama memiliki undang – undang yang sama, yaitu UU Pers tahun 1999, memiliki hak yang sama dan sama – sama bisa mengakses perkembangan PGRI.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *