JAKARTA, Beritalima.com– Sektor pariwisata memiliki peran cukup besar dalam menyumbang devisa negara. Karena itu, pemerintah menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas. Bahkan sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia terus mengembangkan pariwisata halal.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian ketika dipercaya menjadi pembicara kunci Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema ‘Potensi Wisata Halal Untuk Peningkatan Pendapatan Masyarakat Perempuan Indonesia’ dengan peserta ibu-ibu anggota pengajian Al-Hidayah di Jakarta, kemarin.
Dikatakan, pada tahun ini Indonesia sudah berada di urutan pertama Global Muslim Travel Index. “Kita sama dengan Malaysia. Jadi saingan ketat kita ini Malaysia,” kata polirtisi senior Partai Golkar tersebut.
Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) ini mengungkapkan, kita jangan salah definisi soal pariwisata halal. “Wisata halal itu bukan soal makanan saja. Ada yang lain. Misalnya spa sebagai budaya masyarakat menjaga kesehatan. di daerah nanti, ibu-ibu anggota pengajian Al-Hidayah bisa mengembangkan pariwisata halal”, lanjut Hetifah.
Ardi Hermawan dari Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengatakan, pariwisata halal Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada 2015, Indonesia berada di rangking lima5. Tahun berikutnya naik ke posisi keempat. Dan, 2019 ini menjadi rangking pertama bersama dengan Malaysia.
Karena itu, Ardi mendukung Ormas Al-Hidayah untuk mengadvokasi wisata halal.
“Bagaimana kita bisa menggerakan ibu-ibu di daerah masing-masing untuk meningkatkan wisata halal,” lanjut Ardi.
Ketua Umum Ormas Pengajian Al-Hidayah, Harbiah Salahuddin mengatakan, sektor pariwisata Indonesia akan semakin maju. “Kita ini sangat kaya. Kaya alam, kaya budaya. Untuk upacara perkawinan misalnya bermacam-macam,” kata Harbiah.
Ditegaskan, Ormas yang dia pimpin tidak hanya bergerak dibidang keagamaan saja tapi juga bidang sosial. Dia juga menyampaikan, selama ini Al-Hidayah telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkampanyekan hidup sehat di seluruh Indonesia.
Anggota Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Hafizuddin Ahmad yang menjadi pembicara dalam Bintek itu mengatakan, pariwisata halal adalah kumpulan layanan tambahan dari amenitas, atraksi dan aksesibilitas yang dimaksudkan untuk memberikan dan memenuhi pengalaman, kebutuhan dan keinginan wisatawan muslim.
Menurut Hafizuddin, pariwisata halal bersifat inklusif. Diantara kriteria pariwisata halal ini yaitu adanya fasilitas umum dan fasilitas ibadah yang layak, family friendly, dan tidak ada pornografi. (akhir)