Sejak April Karyawan Tak Digaji, PD Jasa Yasa Terancam Colaps

  • Whatsapp

MALANG, beritalima.com| Perusahaan Daerah Jasa Yasa ( PD Jasa Yasa) perusahaan yang mengelolah di bidang Pariwisata khusus nya obyek wisata yang ada di Kabupaten Malang yakni Pantai Bale Kambang, Ngliyep, Pemandian Metro, Pemandian Dewi Sri, Kolam renang sumber waras, percetakan dan Apotik)kini perusahaan tersebut nasibnya makin memprihatinkan danĀ  terancam bangkrut, sebab, selama pandemi covid-19 ini, PD Jasa Yasa sudah tidak mampu lagi bayar gaji sebanyak 110 karyawan terancam di PHK.


“Dampak pandemi covid-19 yang kini telah merajalela. Dan memporak porandakan kabupaten Malang serta berakibat semua obyek wisatanya tutup total, dan perusahaan tidak ada pendapatan lagi dari sektor pariwisata,” ungkap salah satu karyawan PD Jasa Yasa kepada awak media.
Bahkan, lebih tragis lagi sebanyak 110 orang karyawannya tidak Mendapatkan Gaji di bulan April serta tidak akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai hak karyawan yang seharusnya diterimakan pada saat lebaran idul Fitri.


“Kami sudah tidak mendapatkan gaji di bulan April dan saat ini kami juga akan terancam tidak mendapat Tunjangan Hari Raya (THR),” ungkap salah satu karyawan yang enggan namanya dimediakan.
Sementara itu Wildan Direktur Utama PD Jasa Yasa saat dihubungi lewat WA di HP selulernya membenarkan bahwa memang akibat dari covid-19 sehingga obyek wisata yang dikelolanya ditutup selama pandemi atau wabah Covid-19 selesai. Namun Wildan tidak menjelaskan bagaimana solusi dan tanggung jawabnya terhadap 110 orang karyawannya yang notabene sampai sekarang belum menerima gaji di bulan April, dan apakah mampu Perusahaan bisa bagikan Tunjangan Hari Raya (THR). Sebab keadaan keuangan PD Jasa Yasa kini mengalami “minus” dan perusahaan terancam Kolaps tidak mampu lagi membayar gaji karyawannya.


“Sangat mustahil sebuah Perusahaan yang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hanya berkeinginan mendapat keuntungan sebesar besarnya yaitu pendapatan dari pengelolah obyek wisata, namun saat perusahaan mengalami “Devisit” ternyata Direksi kurang bertanggung jawab dan tidak menemukan solusinya,” tandas karyawan tersebut. [rr]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait