BONDOWOSO, beritalima.com – Bupati Bondowoso Salwa Arifin secara resmi melaunching Si Ulung jadi Maskot kontingen Pemkab Bondowoso dalam kegiatan Porprov Jatim VII tahun 2022 Senin (31/1/2022) bertempat di Gelora.
Singo Ulung ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional asal Bondowoso oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) pada Tahun 2015 lalu.
Singo Ulung adalah kesenian tari menggunakan barongan dari Kabupaten Bondowoso. Singo Ulung biasanya dihadirkan dalam kegiatan kenegaraan dan biasanya untuk menyambut tamu kehormatan.
Tari tradisional ini diciptakan oleh seorang pemuda brewok dengan pakaian kusam bernama Kiai Singo Wulu yang dihormati.
Kiai Singo disegani karena kesaktiannya. Dia adalah nama orang yang datang dari Ponorogo yang merupakan masih keturunan dari kerabat bupati Ponorogo, Batoro Katong.
Dia mengembara untuk mendakwahkan Islam. Dalam perjalanannya Kiai Singo berhenti di sebuah hutan dan berteduh di bawah sebuah pohon di Desa Belimbing untuk istirahat.
Kedatangan Kiai Singo membuat penguasa hutan bernama Jasiman marah. Terjadilah perkelahian yang sengit antara keduanya menggunakan kayu rotan.
Jasiman sebagai penguasa hutan tidak mau mengalah, hingga pada saatnya Kiai Singo mengubah wujudnya menjadi ‘Sardula Seta’ atau Harimau Putih.
Jasiman tidak mampu melawan Kiai Singo yang kian memojokkannya dan tidak dapat berkutik, pada akhirnya Jasiman mengalah dan meminta pertarungan dihentikan.
Kiai Singo merupakan pendekar sakti yang sudah beragama Islam yang ternyata satu perguruan dengan Jasiman.
Pemandangan yang biasa manusia dengan ilmu tingkat tinggi mampu mengubah wujudnya menjadi siluman harimau. Jasiman akhirnya masuk Islam dan menikahkan adiknya bernama Muna dengan Kiai Singo dan berganti nama menadi Muslihah
Dalam perjalanannya Kiai Singo dirasa cocok karena sangat sederhana dari penampilannya yang terkesan ulung.
Sampai saat ini Singo Ulung dikenal berasal dari Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.
Pertunjukan Singo Ulung juga sebagai upaya tolak bala alias menjauhkan dari segala malapetaka.
Makam Juk Seng atau Mbah Singo selalu dikunjungi masyarakat. Hal itu sebagai bentuk rasa syukur pada saat acara tradisional bersih desa.
Dalam acara peresmian Si Ulung, Bupati Salwa Arifin mengatakan, dipilihnya Si Ulung sebagai maskot pada Porprov VII karena memiliki filosofi yang selaras dengan semangat para atlet Bondowoso. “Untuk meraih prestasi yaitu cerdas, tangkas, dan sportif,” katanya.
Selain itu, Bupati Salwa berharap, dalam Porprov ini, para atlet yang akan berlaga mampu meraih prestasi gemilang dan meraih medali. “Semoga bisa mengharumkan nama Bondowoso di pentas Olahraga Jawa Timur maupun tingkat Nasional,” harapnya.
Hadir dalam acara launching Singo Ulung atau Si Ulung sebagai maskot Bondowoso untuk Porprov VII Jatim yaitu Forkopimda, kelapa OPD Kabupaten Bondowoso, Kepala Dispora Lumajang, Jember dan Situbondo, serta semua Ketua KONI dari tiga kabupaten lainnya.(*/Rois)