GRESIK,beritalima.com- Proses penyebaran Islam di Nusantara tidak lepas dari peran Wali Songo. Namun seiring waktu dakwah tersebut ikut disebarkan oleh pengikut-pengikutnya yang kemudian turut andil menyebarkan islam hingga ke pelosok Desa.
Setelah sekian abad, sejarah asal usul penyebaran islam itu acapkali terpendam. Apalagi sejarah tokoh penyebar islam yang masuk ke suatu Desa. Hanya sedikit desa yang punya cerita sejarah itu.
Desa Mentaras, Kecamatan Dukun, Kabupaten, Gresik, Jawa Timur adalah dari sedikit desa yang mempunyai catatan cerita sejarah itu.
Catatan tersebut bersumber dari cerita turun temurun masyarakat setempat. Mulai dari nama Tokoh, asal usulnya, keahliannya hingga terdapat peninggalan makamnya.
Dari sumber Website Desa Mentaras, sosok yang berhasil mengislamkan masyarakat Desa Mentaras adalah bernama Mbah Husain atau panggilan lain Kuasen.
Sosok Mbah Husain ini disebutkan berasal dari pulau Madura. Dia dikenal sebagai tokoh yang ahli dibidang pertanian dan pengobatan.
Ketika beritalima.com menelusuri ke makam mbah Husain, rupanya lokasinya terletak berada di timur Desa setempat. Hanya berjarak sekitar 50 meter dari pemukiman warga. Dan di sebelah selatan terdapat waduk desa.
Tampak dari luar, makam tersebut terdapat gerbang menghadap ke Selatan dan dikelilingi pagar batu bata merah. Mirip seperti bangunan di zaman kerajaan Majapahit.
Di gerbang tersebut terdapat 2 patung harimau yang merupakan simbol dari tokoh tersebut.
Sedangkan ketika masuk ke area dalam, terdapat cungkup yang disitu terdapat 2 makam, yang salah satunya disemayamkannya mbah Husain. Makam itu sendiri terlihat sangat terawat dan bersih.
Di luar pagar makam, juga mulai dibangun musola, toilet dan sarana penunjang yang lain yang dibangun oleh Pemdes Mentaras untuk fasilitas peziarah.
Kepala Desa Mentaras, Akhmad Suparto saat ditemui menceritakan, bahwa sosok mbah Husain di masa hidupnya punya jasa besar di masyarakat. Terutama dalam bidang kesehatan dan penyebaran islam di desanya.
“Dari cerita turun temurun, Mbah Husain ini punya keahlian pengobatan. Jika ada warga yang sakit mereka berobatnya ke Mbah Husain,”ujar Kades.
Dia juga menjelaskan, bahwa makam ini telah dibangun dan dirawat oleh Pemdes supaya menjadi edukasi masyarakat supaya tahu sejarah tokoh yang berjasa di masa lampau. Agar tidak lupa dan tidak disalah gunakan untuk hal yang negatif.
Sebab dari ceritanya, dulu makam tersebut pernah disalahgunakan untuk ritual minta wangsit nomor togel.
“Makanya kita luruskan hal yang negatif itu,” jelasnya.
Saat ini, makam tersebut sudah digunakan kegiatan keagamaan, seperti acara tahlilan, yasinan, istighosah dan kegiatan positif yang lain.
Masyarakat juga, setiap malam selasa Kliwon berziarah makam Mbah Husain, untuk berdo’a.
“Disitu warga berkumpul untuk melakukan doa bersama dengan membawa makanan untuk dibagikan dan dimakam bersama-sama,” ujar Kades Suparto.
Pemdes juga membangunkan Gazebo dan sarana penunjang yang lain di area makam untuk peziarah.
Makam ini juga diziarahi tidak hanya dari warga Mentaras saja, bahkan ada yang luar kota seperti peziarah dari Madura.
“Kita bangunkan fasilitas untuk kemudahan peziarah, karena juga ada peziarah yang datang dari luar kota,”pungkasnya.(Ron)