SANANA, beritalima.com – Sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) dan para guru Sekolah Dasar (SD) Se-Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengeluh dengan sikap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kedikbud) yang dinahkodai Ali Umanahu yang diduga melakukan pemotongan uang Kesejahtraan Pegawai (kespek)yang biasa disebut Kespek. Dan sebagian Kepsek dan guru lainnya belum menerima uang kespek mereka karena diam-diam uang tersebut habis entah kemana.
”iya kami juga tidak tau diam-diam uang itu habis, padahal kami datang mau ambil uang .akan tetapi bendahara bilang aggaran terbatas jadi belum bisa lakukan pembayaran. Entah kapan mau dibayar kami juga belum tau, bahkan yang sudah ambil ada pemotongan lagi”.
Kata sejumlah Kepsek dan guru saat ditemui awak media ini Rabu (26/10) kemarin tanpa menyebut kebesaran pemotongan uang terssebut.
Uang kespek itu lanjut sejumlah Kepsek dan guru-guru, biasanya dicairkan per tiwulan dan besarannya disesuaikan dengan golongan,misalnya golongan II menerima Rp 400-500 sedangkan golongan III menerima Rp1 juta – 1 juta lebih.
Tetapi yang dipotong itu kespek para guru SD dan Kepsek SD. Namun selanjutnya mereka belum ketahui, jelas mereka.
Terpisah Kadiknas Ali Umanahu saat ditemui ini dikantornya, membantah terkait dengan pemotongan yang diduga dilakukan Bendahara itu. Dia mengakui kalau yang belum menerima uang kespek mereka karena keterbatasan anggaran, sebab anggaran yang tersedia tidak mampu membayar seluruh para pegawai yakni Kepsek dan guru-guru SD tersebut, tandasnya.
” kalau uang kespek dipotong itu tidak benar karena saya tidak tau, tetapi sebagian yang belum terima kespek mereka, itu memang benar belum dibayar karena keterbatasan anggaran tapi mungkin besok (hari ini red) pasti katong (kami) sudah selesaikan.
Bahkan tadi ada dua anggota Polisi yang datang ke saya membicarakan terkait uang kespek itu karena ada pemotongan itu jadi mereka lapor di Polisi,” ungkap Ali Umanahu,(@dino)
