Sejumlah Kebijakan Pengaturan Mobilitas Transportasi Disiapkan pada Nataru 2024/2025

  • Whatsapp
Pemerintah siakan berbagai kebijakan transportasi kawal libur nataru (foto: Kemenpar)

Jakarta, beritalima.com| – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan sejumlah kebijakan dalam pengaturan mobilitas di masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Auditorium STIK Lemdiklat Polri, Jakarta (16/12).

Turut hadir dalam rapat ini Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan seluruh jajaran eselon I Kementerian Perhubungan serta seluruh pimpinan/perwakilan dari tingkat Kementerian/Lembaga.

“Kemenhub menyiapkan kurang lebih delapan landasan kebijakan baik berupa Keputusan Menteri, Kesepakatan Lintas Kementerian/Lembaga, dan Keputusan/Instruksi Direktur Jenderal. Kebijakan tersebut dimaksudkan guna memastikan pelaksanaan transportasi dapat berjalan aman, lancar, dan selamat selama masa Nataru 2024/2025,” ujar Dudy.

Pada sektor transportasi darat, ada Keputusan Bersama antara Kemenhub, Ditjen Bina Marga Kementerian PU, dan Korlantas Polri terkait Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan selama Nataru. Kebijakan tersebut yakni berupa pembatasan operasional angkutan barang, contra flow, one way, serta antisipasi rekayasa lalu lintas di ruas rawan kemacetan.

Untuk kawasan penyeberangan, Kemenhub akan melakukan pengaturan penundaan perjalanan (delaying system) dan sebagai buffer zone untuk kendaraan penumpang menuju Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk. Ada pula delaying system untuk pembatasan operasional angkutan barang dari dan ke pelabuhan tersebut. Selain itu, juga dilakukan penutupan sementara pada 49 UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor) yang akan beralih fungsi sementara sebagai tempat istirahat bagi para pengguna jalan.

Di sektor transportasi laut, ada Kesepakatan Kesiapan Armada dan Pembagian Rute untuk Layanan Angkutan Laut dan Penyelengaraan Angkutan Laut, melalui Kesepakatan Bersama Perusahaan Pelayaran Penyeberangan di Rute Merak-Bakauheni. Ditjen Perhubungan Laut telah mengeluarkan Instruksi Dirjen Hubla No. IR-DJPL 8 Tahun 2024 terkait Angkutan Laut Nataru.

Bagi sektor penerbangan, ada kebijakan penurunan besaran fuel surcharge tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi selama masa Nataru, pengenaan potongan tarif jasa kebandarudaraan, pengenaan tarif PNBP 50% terhadap pelayanan jasa kebandarudaraan pada UPBU di lingkungan Kemenhub dan penyelenggaraan Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru.

“Menghadapi Nataru 2024 ini, di sektor transportasi udara telah dilakukan penurunan harga tiket pesawat, penambahan kapasitas angkutan udara dan optimalisasi slot time sesuai dengan demand, inspeksi dan ramp check keselamatan penerbangan, serta antisipasi kondisi kahar atau darurat lainnya,” terang Dudy.

Sedangkan sektor perkeretaapian (KA), Kemenhub melalui Ditjen KA membentuk Posko Pengawasan Penyelenggaraan Angkutan Nataru sejak 11 Desember 2024 hingga 12 Januari 2025, penambahan perjalanan KA dan petugas ekstra. Monitoring stasiun dan perlintasan sebidang dengan CCTV serta antisipasi gangguan dengan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) juga akan dilakukan.

Pendukung lainnya, yakni pada transportasi jalan telah siap 32.130 unit bus dengan kapasitas 1,2 juta penumpang serta 113 terminal penunjang. Pada transportasi penyeberangan, disiapkan 159 unit kapal dengan kapasitas 2,3 juta Penumpang. Prasarana disiapkan 11 Lintas Pelabuhan Penyeberangan serta 29 Dermaga MB, 2 Dermaga Ponton, dan 17 Dermaga Plengsengan.

Di transportasi laut, telah siap 765 unit Kapal serta 32 unit Kapal Patroli dengan kapasitas 180.287 Seat. Selain itu, 264 Pelabuhan Laut telah disiapkan. Pada transportasi udara, sebanyak 410 unit pesawat telah disiapkan dengan kapasitas 8.233.995 penumpang. Selain itu, 56 bandar udara juga telah siap beroperasi selama masa Nataru 2024/2025 ini.

Transportasi perkeretaapian disiapkan 2.683 KAi. Kapasitas angkutnya sebesar 4,1 juta penumpang kereta antar kota, 2,6 juta penumpang kereta regional, dan 48,6 juta penumpang kereta commuter. Seluruh jaringan jalur perkeretaapian Sumatera, Jawa, dan Sulawesi Selatan pun telah siap.

“Kami harapkan, seluruh sarana prasarana yang telah disiapkan dapat membantu dan melayani masyarakat dalam perjalanan kali ini. Kami meminta masyarakat agar juga memperhatikan kondisi cuaca dalam merencanakan perjalanan. Kami akan selalu menyampaikan informasi melalui media sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi lebih awal untuk merencanakan perjalanan dengan lebih baik,” pesan Menhub.

Diprediksikan, puncak arus pergi I Nataru akan terjadi pada 21 Desember 2024 sebesar 10,99% pemudik, puncak arus pergi II Nataru akan terjadi pada 28 Desember 2024 sebesar 10,77% pemudik. Sementara, puncak arus balik Nataru akan terjadi pada 1 dan 2 Januari 2025 dengan total sebesar 31,43% pemudik. Kemenhub sendiri akan membuka Posko Nataru sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

Jurnalis: Rendy/Abri

beritalima.com

Pos terkait