TRENGGALEK, beritalima.com –
Kemarau dan kekeringan melanda berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sudah beberapa bulan, warga di Bumi Menak Sopal ini kekurangan air bersih. Hingga untuk keperluan mandi, cuci dan memasak pun kesulitan.
Menerima keluhan warganya, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin pun menggandeng berbagai pihak termasuk Forum Corporate Social Responsibility (CSR). Yakni, wadah dari para pelaku dunia usaha yang memang punya tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitarnya.
Menurut Nur Arifin, bantuan yang mampu dihimpun sebanyak 19 tangki air bersih dan rencananya akan disalurkan ke beberapa kecamatan. Setidaknya, ada 10 kecamatan yang memang saat ini dinilai paling memerlukan. Karena, sudah masuk kategori kekeringan cukup parah.
“Untuk bantuan air bersih, ada sebanyak 19 tangki. Akan didistribusikan serentak ke 10 kecamatan. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi kekeringan yang sudah cukup parah,” ungkapnya, Rabu, 11 Oktober 2023.
Ditambahkan bupati muda itu, kondisi kemarau tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Mengingat, untuk kekeringan tahun 2022 silam wilayah yang terdampak cukup parah hanya 2 kecamatan. Namun sekarang, terdata sudah mencapai 10 kecamatan.
“Kekeringan tahun ini berbeda dari sebelumnya. Yang lalu, hanya 2 kecamatan terdampak kemarau cukup parah. Sedangkan saat ini meluas hingga ke 10 kecamatan,” jelas Nur Arifin.
Sementara itu, mewakili Forum CSR, Kepala BPJS Trenggalek, Adi Wibowo mengharapkan hasil sinergi dari anggota Forum CSR Trenggalek yang meliputi PDAM, BPR Jwalita, Bank Jatim, Bank Mandiri, Bank BSI, PT Pos, dan BPJS Ketenagakerjaan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Bisa menjadi solusi serta diterima dengan tepat sasaran.
“Kami berharap, bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan dengan tepat sasaran,” pungkasnya. (her)