JAYAPURA, Berita lima.com – Sekertaris Daerah Papua Hery Dosinaen mengakui harga barang di wilayah pelosok maupun daerah terpencil masih sangat tinggi. Penyebabnya hampir sebagian besar sembilan bahan pokok (sembako) diangkut dengan menggunakan transportasi udara.
“Itulah yang menjadi penyebab harga barang di pedalaman masih tinggi. Karena ongkos angkut tinggi otomatis harga barang pun ikut naik,” terang dia di Jayapura, Kamis kemarin.
Oleh karenanya, Sekda menyambut positif upaya pemerintah pusat membangun infrastruktur dengan membuka konektivitas antar kabupaten di Bumi Cenderawasih. Termasuk kebijakan Presiden Joko Widodo yang menerapkan satu harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang bertujuan menekan tingginya harga barang di provinsi ini.
“Makanya kami sangat menyambut baik kepedulian bapak Presiden terhadap Papua yang pada saat ini ditindaklanjuti oleh kehadiran Menteri Perdagangan RI menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Bumi Cenderawasih”.
“Diharapkan kehadiran bapak Menteri Perdagangan ke Papua, bisa memberi harapan baru bagi Papua. Tetapi bukan saja satu harga BBM, melainkan harga sembako juga bisa satu harga dan murah di Papua,” kata dia.
Sekda kembali menegaskan terkait pengendalian harga barang di Papua, dimana beberapa waktu lalu, Tim Satgas yang dimpimpin Direktur Reskrimsus Polda Papua telah melakukan sejumlah penanganan di lapangan.
“Harapannya harga sembako di Papua tak makin membumbung tinggi, dan kian lama menjadi turun harganya untuk bisa dijangkau seluruh masyarakat”.
“Meski begitu, kita tetap mengharapkan dukungan dari Menteri Perdagangan, lewat Nawacita bapak Presiden, supaya di Papua ada satu harga yang juga murah demi masyarakat,” kata dia. (HMS)