BONDOWOSO, beritalima.com – Sekretaris daerah Bondowoso memberikan apresiasi terhadap Desa-desa di Bondowoso yang mencairkan BLT-DD tahap pertama sebelum lebaran idul Fitri 1441 Hijriah.
Sekda Saifullah mengaku senang, kebijakan relaksasi mendapatkan respon positif, oleh 65 persen desa di Kabupaten Bondowoso.
Sehingga kata dia, program tersebut dapat meringankan beban 22.778 keluarga di Bondowoso, saat lesunya ekonomi global akibat Pandemi Covid-19.
“Saya merasa bangga kepada para pihak yang telah bersama-sama memperhatikan kebutuhan masyarakat. Kebijakan relaksasi pelaksanaan BLT Dana Desa sebelum Lebaran, sudah 65 persen, ini membanggakan,” tuturnya kepada wartawan.
Sementara itu TPP P3MD Kabupaten Bondowoso selaku pendamping profesional Kementrian Desa dan mitra strategis DPMD Kabupaten Bondowoso, mencatat progres salur BLT Dana Desa tahap I.
Dimana sampai dengan tanggal 23 Mei 2020 kemarin, ada 65 persen desa yang sudah mencairkan. total serapan mencapai Rp 13,6 miliar, dengan penerima 22.778 KPM.
PIC BLT DD Kabupaten Bondowoso, Abdul Gafur Bakri menjelaskan, Desa Leprak Kecamatan Klabang merupakan desa ke 135 dan sebagai desa terakhir salurkan BLT DD sebelum hari raya Idul Fitri 1441 H.
Pencairan kata dia, menggunakan metode tunai, sesuai dengan Surat Sekda nomor 59u7/2020 tanggal 18/5/2020 perihal Penegasan Petunjuk BLT Dana Desa.
Metode tunai ini merupakan kebijakan relaksasi pelaksanaan penyaluran BLT DD, khusus sebelum Idul Fitri 1441 H.
Selanjutnya, penyaluran BLT Dana Desa kembali menggunakan metode non tunai baik untuk 74 yang belum salur tahap I, ataupun bagi 135 desa yang berencana salurkan BLT DD Tahap II pada bulan berikutnya.
“Kebijakan non tunai ke tunai ini, merupakan langkah strategis dan efektif. Hal itu upaya Pemkab untuk mengenjot angka penyaluran,” katanya.
Tapi perlu diingat kata dia, metode tunai hanya berlaku sampai tanggal 25 Mei 2020. “Selanjutnya normal pakai metode non-tunai,” imbuhnya. (*/Rois)
