MADIUN, beritalima.com Komite memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Bukan hanya sebagai pelengkap dalam sistem pendidikan. Namun, menjadi penyambung aspirasi wali murid dengan pihak sekolah. Tak heran, peningkatan mutu dan kemampuan komite perlu ditingkatkan.
Sekda Kota Madiun, H. Maidi, menyebut pelatihan dan koordinasi dengan komite perlu dilakukan secara intens. Tujuannya, program kerja sekolah dengan komite dapat berjalan beriringan. Goalnya, kualitas pendidikan di Kota Madiun terus meningkat.
‘’Komite bagian dari pendidikan. Sebagai wakil wali murid, harus paham dunia pendidikan itu seperti apa. Bagaimana bisa mewakili kalau tidak paham sistem pendidikan,’’ kata H. Maidi, saat Sosialisasi Peningkatan Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah di gedung pertemuan Kecamatan Kartoharjo, Rabu 13 Desember 2017.
Program sekolah, lanjutnya, wajib dipahami wali murid. Sebaliknya, keinginan wali murid harus tersampaikan kepada sekolah. Komite, katanya, mengambil peran penting. Sinergitas wali murid dengan sekolah wajib terjalin baik. Kebutuhan sekolah harus dimengerti masyarakat. Begitu juga sebaliknya. Komite wajib memiliki kemampuan mengkomunikasikan setiap permasalahan yang mengemuka. Tidak hanya itu, komite juga harus dapat membuat program yang jempolan demi kemajuan dunia pendidikan.
‘’Pendidikan itu penting. Menjadi akar masalah dari berbagai aspek. Mulai pengangguran, kemiskinan, hingga kemajuan pembangunan daerah. Makanya harus diopeni tenan (dipelihara betul),’’ paparnya.
Bagaimana dengan pemerintah? Maidi menyebut, pemerintah mengalokasikan Rp.64 miliar untuk pos pendidikan di 2018 mendatang. Jumlah tersebut memang turun dibanding tahun sebelumnya. Namun, cukup besar karena Pemkot hanya mengelola pendidikan tingkat SD dan SMP. Sebab, pengelolaan SMA/SMK sudah diambil alih pemerintah provinsi. Selain itu, besaran anggaran murni hanya untuk pendidikan. Sebab, bidang kebudayaan dan olahraga sudah lepas dari Dinas Pendidikan. Tak heran, anggaran pendidikan sudah cukup besar.
‘’Anggaran ini kalau untuk mengelola SD dan SMP sudah cukup besar,’’ terangnya.
Berbagai program, paparnya, telah disiapkan. Mulai fasilitas penunjang pendidikan hingga peningkatan kemampuan akademik tenaga pengajar. Bimbingan teknik (Bimtek) dan pelatihan guru terus ditingkatkan. Selain itu, fasilitasnya juga dipenuhi. Pemkot Madiun mengalokasikan puluhan miliar untuk pengadaan komputer untuk SD. Harapannya, bimtek tidak sia-sia. Guru dapat meningkatkan kemampuan secara mandiri sepulang bimtek.
‘’Perubahan daerah tergantung dari pendidikannya. Makanya sekolah harus bagus,’’ ungkapnya.
Ketua PGRI Kota Madiun, Hariyadi, menyebut tri pusat pendidikan penting dipahami masyarakat. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Namun, juga masyarakat hingga keluarga, Ketiganya, kata dia, wajib bekerja sama agar tujuan peningkatan mutu pendidikan tercapai. Komite memegang peranan penting sebagai penyambung ketiganya. Selain itu, komite wajib menyusun perencanaan program pendidikan.
‘’Komite harus paham konsep pendidikan. Makanya pelatihan seperti ini penting dilakukan,’’ ungkapnya. (Diskominfo).