Sekda Prov Jatim Buka Festival Mpu Tantular

  • Whatsapp

SIDOARJO, beritalima.com– Museum Mpu Tantular mengadakan kegiatan Festival Tantular tahunan di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan acara yang didahului dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan Doa. Setelah itu diisi dengan tari Durata dari STKW (Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta) Surabaya, yang menceritakan tentang balas dendam seorang putri raksasa yang orang tuanya dibunuh oleh Arjuna, Kamis 19/10/17.

Pada kesempatan yang sama ketua panitia menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada para undangan, pengisi acara, semua yang mendukung. Dan menjelaskan susunan kegiatan terdiri dari hari pertama pembukaan, peragaan wayang tenggul, wayang potehi serta mewarnai wayang, dan pameran wayang yang diikuti dari beberapa paguyuban museum, malam harinya musik patrol dan campur sari, hari kedua pagi diisi seminar tentang wayang dan malam hari diisi oleh pentas seni Jenggala Manik serta hari ketiga malam hari wayang Kulit.

“Budaya kita hampir diakui oleh negara lain tetapi gagal karena kebudayaan Indonesia berbeda dengan kebudayaan negara lain. Dimana kebudayaan kita lebih halus, santun dan tidak emosional. Pada kesempatan ini juga beliau mengatakan kita harus mempertahankan kebudayaan jangan sampai punah,” ungkap Dr H Akhmad Sukardi, MM Seketaris Daerah Propinsi Jawa Timur.

Inovasi dari dinas pariwisata dan kebudayaan untuk memelihara kebudayaan jangan sampai punah, dimana sekarang sudah mulai punah dengan adanya festival tantular budaya bangsa tetap terpelihara. ” Sehingga, kebudayaan kita tidak diakui oleh negara-nagara lain. Dan menangkal kebudayaan dari luar padahal kebudayaan kita lebih indah dari kebudayaan negara lain. Serta kebudayaan kita lebih lebih halus, santun sehingga menjadi bangsa yang tidak emosional, lebih beradab berbudaya dan berahklak menjadi hatinya adem dan orang2 tidak menjadi anarkis.” Tegasnya kepada beritalima.com.

Sementara itu Peltu Anam K. Perwakilan dari Kodim menambahkan, diharapkan kebudayaan di Jawa Timur tidak punah, dan generasi muda lebih peduli terhadap budaya budaya Indonesia.

‘Dengan adanya festival ini diharapkan kebudayaan kita tidak punah dan adik adik serta masyarakat luas tahu akan kebudayaan kita,” Imbuhnya. (Tanto)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *