SURABAYA, beritalima.com – Buku adalah jembatan atau jendela dalam menggapai seluruh informasi yang terjadi di belahan dunia. Untuk itu, buku bisa menjadi bekal utama bagi tenaga pendidik atau guru dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang baru. Lewat isi buku, guru akan menjadi pintar dan memiliki wawasan yang luas.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi MM saat membuka seleksi guru berprestasi dan berdedikasi Tahun 2018 dan pencanangan gerakan literasi Prov. Jatim di Marvell City Surabaya, Jumat (6/4) malam.
Ia mengatakan, seorang guru harus senantiasa membekali diri dengan beragam ilmu yang ada. Buku, merupakan salah satu jembatan untuk menambah ilmu dan wawasan diri. Kemajuan zaman seperti sekarang ini, membuat guru harus melakukan berbagai model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
“Guru harus pintar, jangan sampai kalah dalam mencari informasi dengan murid. Maka, guru harus bisa kaya akan literatur atau buku terutama dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah,” ujarnya.
Guru, lanjut Sekdaprov tidak boleh hanya mengejar jam mengajar atau mengejar materi semata. Guru harus menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membeli buku untuk memperkaya ilmu dan mencari bahan literatur keilmuan yang sesuai dengan kompetensinya.
“Guru tidak boleh hanya mengejar sertifikasi, sisihkan uang sertifikasi untuk membeli buku. Karena kemajuan zaman semakin cepat. Jangan sampai kita tertinggal ilmu dan informasi sehingga terkesan menjadi guru yang tidak update,” tegasnya.
Diakui, tugas guru tidaklah mudah. Guru harus mampu menjadikan murid menjadi orang yang pintar, cerdas, sukses di segala bidang dengan bekal akhlak dan moralitas yang baik.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jatim Dr. Saiful Rachman melaporkan maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan motivasi dan mendukung tugas secara profesional bagi guru dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas dan profesinya.
Kegiatan ini, juga akan mengangakat harkat dan martabat guru sebagai profesi yang terhormat, mulia dan terlindungi. “Kegiatan ini juga diharapkan untuk menumbuhkan minat baca bagi guru, siswa dan masyarakat yang sesuai dengan sistem pendidikan kita saat ini,” tegasnya. (rr).