Sekdaprov Jatim Pimpin Apel Siaga Bencana di Alun-Alun Trenggalek

  • Whatsapp

Sekdaprov Jatim Minta Respon Cepat Tangani Bencana

TRENGGALEK, beritalima.com | Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono meminta dinas terkait cepat merespon jika terjadi bencana seperti banjir, tanah longsor, ataupun lainnya. Oleh sebab itu, semua kesiapan harus disiapkan dengan baik termasuk personil baik di level provinsi hingga kabupaten/kota, serta alat-alat operasionalnya.
“Ketika terjadi bencana maka kita harus bisa merespon dengan cepat sesuai tagline Gubernur Jatim yaitu CETTAR,” ungkap Heru sapaan lekat Sekdaprov Jatim pada acara Simulasi dan Apel Kesiapsiagaan Bencana Pengembangan Kampung Siaga Bencana (KSB) Berdaya di Alun-Alun Trenggalek, Sabtu (4/5).

Heru menjelaskan, dalam mewujudkan respon yang cepat dalam menghadapi bencana maka masyarakat harus ikut dilibatkan. Salah satunya lewat pembentukan KSB yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kerentanan bencana. Esensi dari KSB yaitu pelibatan masyarakat setempat dalam pelaksanaan penanggulangan bencana.

“Bencana akan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, karenanya pemda harus memberi perhatian lebih bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana,” tukas Heru sambil menjelaskan bahwa kesiapsiagaan bencana sangat diperlukan mengingat kondisi geografis Jatim yang memang rawan bencana.

Ditambahkan, KSB sengaja dikembangkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana berdasar kearifan lokal. Dalam pelaksanaannya diperlukan pembinaan secara terus menerus dari pemerintah daerah.
“Dengan terciptanya hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat maka penanggulangan bencana dengan cepat akan mudah dilaksanakan,” urai Heru.

Dalam penanggulangan bencana, lanjut Heru, terdapat tiga hal pokok yang perlu mendapat perhatian. Pertama, yaitu One Rule yang berarti satu aturan dalam penanggulangan bencana sehingga bisa menjadi acuan bersama. Kedua, yakni One Command yang diartikan satu perintah atau menggunakan manajemen dan pola kepemimpinan yang jelas.
“Yang ketiga yaitu One Corps yang lainnya walaupun yang terlibat dalam penanggulangan bencana berasal dari berbagai corps namun memilki jiwa korsa yang sama,” tutur Heru.

Selain itu, kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana harus terus didorong dan diinisiasi, khususnya pada daerah rawan bencana. Dicontohkan, di Kec. Munjungan, Kab. Trenggalek telah membuat inovasi dengan menaruh kotak amal di warung-warung.

“Dana yang terkumpul ini digunakan sebagai dana tanggap bencana, meskipun tentu pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah juga memiliki anggaran terkait bencana,” terang Heru sembari menambahkan baik Dinas Sosial Provinsi dan BPBD Provinsi Jatim selalu berkoordinasi terkait penanganan dan pencegahan bencana di tiap daerah.

Diakhir sambutannya, Heru mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk ikut bekerjasama dan bersinergi mengurangi resiko bencana. Disamping itu, khusus Pemkab Trenggalek dapat mengembangkan KSB di Kec. Munjungan, Kab. Trenggalek, sehingga masyarakat bisa semakin mandiri dalam pelaksanaan penanggulangan bencana.

“Terimakasih atas dukungan dari pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk ikut memberikan respon yang cepat dalam penanggulangan bencana. Salah satunya membentuk Kampung Siaga Bencana Berdaya,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Sekdaprov Heru juga melakukan peninjauan miniatur lumbung pangan, posko KSB, dan dapur umum mobil yang biasa disiapkan saat terjadi bencana.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Sekda Kab. Trenggalek beserta jajarannya, Kadis Sosial Prov. Jatim, Kepala Pelaksana BPBD Jatim, serta Kadis Sosial Kab. Trenggalek. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *