JAKARTA, Beritalima.com– Sekjen DPR RI, Indra Iskandarmeraih gelar Doktor Bidang ilmu Manajemen di Bisnis Institute Pertanian Bogor (IPB). Sidang promosi doktoral bidang Ilmu Manajemen Bisnis dipimpin Prof Dr Noer Azam Achsani dan dilakukan secara virtual di Jakarta, Kamis (19/8).
Penguji luar Prof Dr Chandra Wijaya (Guru Besar Ilmu Administrasi Universitas Indonesia) dan Dr Nimmi Zulbainarni (Wakil dekan SB-IPB), Dr Arif Imam Suroso (perwakilan program studi), Promotor Prof Mohamad Syamsul Ma’arif, Dr M Joko Affandi dan Dr Anggraini Sukmawati.
Indra sebagai promovendus memaparkan hasil disertasi berjudul ‘Strategi Pengembangan Kapabilitas Organisasi, Sumber Daya Manusia dan Teknologi untuk Meningkatkan Kinerja Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.’
Organisasi dihadapkan pada lingkungan yang memiliki karakteristik Volatility (perubahan yang cepat), Uncertainty (tidak menentu), Complexity (sangat beragam), Ambiguity (tidak jelas)) alias VUCA.
Menurut Indra, perubahan cepat dikarenakan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat saat teknologi digital mulai digunakan. Di era ini, kita akan mengalami kelimpahan/abundance pada organisasi, SDM dan teknologi.
Pada kondisi ini, papar INdra, keberadaan parlemen modern sebagai resolusi DPR RI 2019 sudah menjadi kebutuhan DPR saat ini, sama halnya dengan parlemen di negara lain. Konsep parlemen modern sudah diperlukan untuk menjawab tantangan zaman yang semakin maju dan berbasis teknologi.
Secara umum, Parlemen di dunia menghadapi tantangan yang sama akibat globalisasi serta tuntutan masyarakat terhadap informasi. Penelitian menggunakan Soft System Methodology (SSM), Interpretive Structural Modeling (ISM) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai Hard System Methodology (HSM) menghasilkan temuan Strategi baru dalam perumusan kebijakan menggunakan pendekatan sistem berbasis organisasi masa depan yang berlandaskan kompetensi, kualitas dan sikap kerja SDM sesuai dengan perkembangan TIK.
Terbentuknya sistem organisasi Setjen modern yang didukung Sumber Daya Manusia unggul dan berbasis TIK (Organisasi masa depan) serta didukung Regulasi (Pemerintah, Internal/Renstra/RITIK) dan komitmen semua pihak.
Indikator kinerja dan kontrol sistem pendukung yang andal dan paripurna dalam mewujudkan parlemen modern tidak cukup dengan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi tetapi dibutuhkan integrasi penggunaan TIK antar unit serta kompetensi, kualitas dan sikap kerja SDM yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan TIK.
Setjen, kata Indra, sebagai hasil rumusan kebijakan strategis atas pengembangan kapabilitas organisasi, SDM dan teknologi dalam penelitian ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja setjen DPR sebagai sistem pendukung mewujudkan parlemen terbuka.
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat buat promovendus yang juga selaku sekretaris jendral DPR yang dapat mengimplementasikan secara langsung. “Karena itu, Setjen DPR RI perlu melakukan terobosan untuk mewujudkan Parlemen Modern yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu,” tutur Indra.