Jakarta, beritalima.com| – Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar soroti pentingnya memasukkan valuasi ekonomi sumber daya kelautan ke dalam sistem kebijakan nasional, karena selama ini belum tergarap optimal.
Indra hadir saat membuka agenda Seminar Nasional dan Bedah Buku ‘Optimalisasi Valuasi Ekonomi Sumber Daya Kelautan untuk Mendukung Swasembada Pangan Nasional’ di Gedung Nusantara, Senayan, Jakart, (25/6).
Membedah buku karya Dr Nimmi Zulbainarni S.Pi, M.Si, CWM berjudul Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Berbasis Valuasi Ekonomi, Indra mengatakan, “kita memiliki garis pantai lebih dari 100.000 kilometer dan ekosistem pesisir yang sangat kaya, namun pemanfaatannya belum mencerminkan nilai ekonomi yang sesungguhnya.”
Ia menekankan kebijakan sektor kelautan dan perikanan selama ini cenderung fokus pada produksi dan komoditas. Di sisi lain, jelasnya, jasa ekosistem seperti perlindungan pesisir, cadangan karbon, hingga nilai sosial-budaya belum diperhitungkan secara memadai dalam kerangka ekonomi nasional.
“Di sinilah valuasi ekonomi menjadi pendekatan ilmiah penting untuk melihat potensi laut secara utuh dan komprehensif,” tuturnya. Jadi, Indra menambahkan buku yang dibedah ini akan menghadirkan kerangka kebijakan berbasis valuasi ekonomi yang dapat menjadi bahan pertimbangan strategis bagi DPR, khususnya Komisi IV, dalam pembahasan revisi ketiga UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Indra mengapresiasi inisiatif Pusat Analisis Keparlemenan DPR RI yang menggagas forum dialog lintas sektor tersebut. Menurutnya, dialog seperti ini mencerminkan komitmen DPR dalam mendorong ‘meaningful public participation’ dalam proses legislasi.
“Kami menganggap forum ini sebagai bagian dari uji publik yang dapat memperkaya perspektif DPR, khususnya dalam menyusun kebijakan pangan dan kelautan yang lebih adil dan berbasis ekosistem,” tegasnya.
Sehingga, papar Indra, pentingnya kolaborasi antara legislatif, eksekutif, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat pesisir. “Ini adalah bentuk nyata dari kerja sama multisektor untuk memperkuat ketahanan pangan melalui pendekatan ekonomi biru yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Jurnalis: Rendy/Abri

