Sekjen PP Ansor : Banyuwangi Potret Kebhinekaan

  • Whatsapp

BANYUWANGI beritalima.com – Keberhasilan Banyuwangi dalam menjaga kerukunan antar umat beragama mendapat pujian dan apresiasi dari Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Masyarakat Banyuwangi yang majemuk, plural yakni dari berbagai agama, ethnis, dan suku masih terawat dan terjaga dengan baik, dan bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

Sekretaris Jendral PP GP Ansor, Adung Abdurrahman mengatakan, Keberagaman Banyuwangi merupakan sebuah potret kebhinekaan yang patutu untuk menjadi contoh nasional. Karena Banyuwangi mampu menunjukkan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Meski masyarakatnya memiliki keyakinan yang beragam, tetap damai dan bersatu padu dalam membangun daerah.

“Visi pemimpin Banyuwangi yang saya kira menjadi salah satu faktor menarik dan menjadi contoh pada dunia. Meski memiliki visi keislaman yang kuat, akan tetapi tetap memberi ruang yang layak bagi kebudayaan dan keberagama,” ungkap Adung.

Saat ini, kata Adung konflik sosial kerap muncul karena perbedaan yang dibesar-besarkan dan dipolitisasi. GP Ansor khawatir jika terus dibiarkan, maka nilai-nilai ideologi kebangsaan bisa terkoyak. Untuk itu, Pimpinan Pusat GP Ansor mengampanyekan kepada dunia tentang Islamic Humanitarian ( Islam Kemanusiaan). “ Pengurus Ansor harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kerukunan sebagaimana yang diterapkan di Indonesia, damai dan toleran di tengah kebhinekaan,” terang Adung dalam Orientasi Akbarnya di Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan.

Bupati Abdullah Azwar Anas juga memberikan orientasi akbar pada ribuan pengurus Ansor Banyuwangi. Dalam paparannya itu, Anas meminta agar pengurus dan anggota Ansor harus membaca buku tentang Tun Datuk Seri Mahathir bin Mohammad. Seorang tokoh muslim dunia yang sukses memimpin Malaysia. Mahathir bin Mohammad adalah seorang politikus dan perdana menteri Malaysia keempat. Di bawah kepemimpinannya Malaysia mengalami modernisasi yang pesat dan menikmati kemakmuran di segala lapisan masyarakat.

Mahathir bin Mohammad rajin mempromosikan negaranya sebagai negara Islam dengan memperhitungkan keadaan negara yang majemuk keberagamannya dan keadilan. “ Kalau Ansor belum baca bukunya Mahathir bin Mohammad jangan nyalon jadi Bupati Banyuwangi dulu,” cetus Anas.

Anas juga menambahkan, Ansor sudah punya brand dalam teori pemasaran pluralise menjaga keutuhan kebangsaan dengan menerapkan ahlus sunnah wal jamaah annahdliyah yang tawasuth (moderat), tawazun (berimbang), ta’adul (netral, keadilan), dan tasamuh (toleran). “ Ansor harus bisa menjaga brand, dan punya kekuatan strategi, dan mengambil peran, prakarsa dalam berkreativitas untuk terus berprestasi dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan,” terang Anas.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Banyuwangi, Syukron Makmun Hidayat berharap seluruh anggota Ansor juga bisa memberikan motivasi dan menjadi insprasi tidak hanya pada kader, tetapi juga di lingkungan masyaraka. “ Pengurus ansor harus bisa memberikan contoh dan peran yang baik, dan cerdas. Tida hanya dalam bersmayarakat, tetapi juga dalam memanfaatkan gadget dan media sosial sebagai media dakwah guna terus menjalin dan menjaga ukhwuah islamiyah, ukhwah basoriyah demi keutuhan negara kesatuan republik Indonesia,” tandas Syukron. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *