SURABAYA, Beritalima.com| Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Sekolah Kebangsaan di rumah kelahiran Soekarno di Jalan Pandean IV No 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya, Senin (13/6/2022) pagi. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Bulan Bakti Bung Karno, Presiden Pertama Republik Indonesia (RI).
Sekolah kebangsaan ini diikuti oleh puluhan peserta dari pelajar jenjang SMP di Kota Surabaya. Hadir pula sejumlah komunitas maupun pemerhati sejarah di Kota Pahlawan. Menariknya, para peserta yang mengikuti Sekolah Kebangsaan itu mayoritas juga memakai pakaian pejuang.
Pembukaan Sekolah Kebangsaan itu dilakukan oleh Staf Ahli Wali Kota Surabaya Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan M. Afghani Wardhana yang hadir mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Saya lihat ada komunitas yang memakai baju perjuangan. Ini menunjukkan bahwa semangat perjuangan itu tidak akan pernah lekang dalam situasi apapun. Tetapi selalu tertanam dalam jiwa kita sebagai bangsa Indonesia,” kata Afghani Wardhana mengawali sambutannya.
Dalam momen itu, Afghani menerangkan, bahwa melalui Sekolah Kebangsaan ini pihaknya ingin memantik semangat generasi muda untuk terus mengenang dan menghargai jasa para pahlawan. Hal ini sebagaimana pernah dikatakan Bung Karno bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”.
“Ini tentu punya makna yang sangat dalam, bahwa kita sebagai generasi muda saat ini tinggal mengisi kemerdekaan, tinggal mengisi pembangunan. Sedangkan para pejuang yang sudah mendahului kita dengan gigih berjuang untuk mencapai kemerdekaan,” tuturnya.
Dalam berbagai kesempatan, Afghani menyebutkan, bahwa Wali Kota Eri Cahyadi selalu berpesan kepada anak-anak Surabaya agar selalu menanamkan jiwa kepahlawanan. Termasuk pula jiwa kegigihan dan semangat dalam menggapai cita-cita.
“Jadi ini menunjukkan bahwa kita semuanya generasi muda, meski sudah sekian ratus tahun yang lalu tetapi semangat beliau (Bung Karno) akan tetap tertanam di dalam diri generasi-generasi muda kita,” ujarnya.
Oleh sebabnya, Sekolah Kebangsaan ini dinilainya sebagai sesuatu yang substansial dan strategis. Artinya, tidak hanya bertujuan untuk mengenang, tetapi selalu menanamkan jiwa kepahlawanan dalam diri generasi muda. “Jangan sampai kita kehilangan jadi diri sebagai bangsa yang besar, bangsa yang selalu menghargai jasa pahlawannya,” tegasnya.
Karenanya, pihaknya juga berharap, Sekolah Kebangsaan ini tak hanya sekadar digelar rutin setiap tahun. Namun bagaimana esensi dari kegiatan ini selalu tertanam jiwa kepahlawanan kepada generasi muda Surabaya. “Mari kita ambil hikmah yang positif dari acara Sekolah Kebangsaan ini,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati menjelaskan, bahwa Sekolah Kebangsaan merupakan rangkaian agenda dalam memperingati Bulan Bakti Bung Karno. Sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di Gedung Merah Putih, Balai Pemuda Surabaya pada Sabtu (11/6/2022).
“Selain di rumah kelahiran Bung Karno, kita nanti juga gelar di museum HOS Tjokroaminoto dan di sekolah HBS (Hoogere Burgerschool) Kebon Rojo. Jadi, agenda ini kami lakukan sampai nanti akhir Juni 2022,” kata Wiwiek.
Selain Sekolah Kebangsaan, di Bulan Bakti Bung Karno ini, pihaknya juga melakukan revitalisasi rumah kelahiran Presiden Pertama RI tersebut. Nantinya, rumah yang berada di Jalan Pandean IB No 40 Surabaya itu akan dilengkapi dengan benda-benda atau dokumen yang berkaitan dengan Bung Karno.
“Rencananya akan menjadi rumah sejarah lahirnya Bung Karno. Di situ akan kami isi semua hal-hal yang berkait dengan Bung Karno. Ini teman-teman juga melakukan riset untuk meng-collect bahan-bahan atau data informasi yang nanti kita akan visualkan di rumah itu,” papar dia.
Menurut Wiwiek, rencana itu sebagaimana yang diinginkan Wali Kota Eri Cahyadi agar rumah kelahiran Bung Karno menjadi museum. Dalam proses riset dan pengumpulan data, pihaknya mengaku juga menggandeng komunitas maupun ahli sejarah. “Bulan Juni ini kita mulai running. Mudah-mudahan bulan Agustus sudah ada bahan yang bisa kita masukkan ke rumah lahirnya Bung Karno,” harapnya.
Melalui museum itu, pihaknya berharap, dapat semakin menguatkan bukti sejarah jika Presiden Pertama RI lahir dan pernah tinggal di Kota Surabaya. Hal ini pun diharapkan pula menjadi edukasi bagi semua warga Surabaya, terutama para generasi muda.
“Bahwa kota (Surabaya) ini sangat luar biasa history-nya, sangat luar biasa pernah ditinggali tokoh-tokoh Nasional. Ada Bung Karno, H.O.S Cokroaminoto, juga ada dr Soetomo,” papar dia.
Yang lebih penting pula, kata Wiwiek, pihaknya juga mengharapkan ketika orang berkunjung atau datang ke Kota Surabaya dapat teringat betul akan jasa-jasa dan semangat kepahlawanan.
“Ketika orang melihat Surabaya ini tumbuhnya tokoh-tokoh bangsa Indonesia, harapan kita mereka semakin tersemangati, semakin bergelora. Sama seperti tagline kita Warisi Apinya, Jangan Abunya,” tutupnya. (*)