Sekolompok Anak Muda Rilis Film Dokumenter Maestro Penyair Macapat Gresik

  • Whatsapp
Diskusi film Dokumenter Kelurahan Pakelingan Kampung Kemasan Kecamatan Gresik Kota pada Sabtu malam (24/08/2024).

GRESIK,beritalima.com- Macapat adalah puisi Jawa bertembang. Mungkin kosa kata ini asing terdengar ditelinga generasi muda sekarang. Apalagi nama Mbah Mat Kauli.

Mbah Kauli adalah sang maestro Penyair macapat berasal dari Kabupaten Gresik. Diusia senjanya ada sekolompok anak muda yang peduli membuatkan sebuah film dokumenter dan audio book yang berisi perjalanan hidup sang maestro sekaligus tembangnya.

Perilisian film dilakukan di Kelurahan Pakelingan Kampung Kemasan Kecamatan Gresik Kota pada Sabtu malam (24/08/2024).

Dalam film yang berdurasi 33 menit dengan judul “Penutur Terakhir Mbah Mat Kauli” menceritakan tentang perjalanan hidup sang seniman dan testimoni keluarganya.

Pria yang berusia 93 tahun ini dalam suguhan film tersebut terlihat di wawancarai oleh produser untuk menceritakan perjalanan kesastraanya dalam menggeluti seni macapat. Tampak kegagahan sang seniman sudah renta seiring dimakan oleh usia. Diakhir-akhir film, Mbah Mat Kauli tampak sakit dan berbaring di tempat tidurnya.

Karya tembang mocopat Mbah Mat Kauli sendiri disebut “Mocopat Gagrak Gresik, yakni macapat yang punya ciri khas tembang Gresikan.

Dalam perilisan tersebut, hadir sejumlah seniman dan Dinas terkait serta camat, dan Lurah Pekelingan.

Sebelum pemutaran dilakukan, panitia menyuguhkan tampilan seni tarian Nyai Ageng Pinatih dan pembacaan kidung mocopat.

Qonita Riska Safana, salah satu produser dan pelaksana rilis film mengatakan, Karya yang dibuat bersama yayasan “Gang Sebelah” ini sebagai bentuk kepeduliannya dalam melestarikan seni macapat yang mulai tergerus oleh zaman.

“Alhamdulillah kita mendapat fasilitasi dari Kemendikbudristek dan LPDP melalui dana Indonesia. Mumpung mbah Mat masih sehat. Apa salahnya kita membuat dokumentasi tentang beliau. Supaya anak anak muda bisa belajar melalui film dokumenter dan audio book,” ujarnya.

Sementara, Hidayatun Nikmah, Ketua Yayasan Gang Sebelah, menjelaskan film yang Ia buat bersama timnya tersebut berisi tentang kemaestroan sang penyair.

“Jadi isi dari film ini lebih banyak dari kemaeatroan Mbah Mat. Kehidupan sehari-hari bagaimana. Pertama kali muali bermacapat usia berapa, dan diusia 93 tahun apa saja yang audah dilakukan dan penghargaan-penghargaan apa yang sudah didapatkan,” jelasnya.

Nikmah menjelaskan, jika mocopat yang dikidungkan (dibacakan) Mbah Mat Kauli berisi pesan moral, agama untuk mengingatkan tentang hakekat hidup.

“Kalau macapat yang dibacakan Mbah Mat itu dari serat babat Petukangan, dari babat Sindujoyo, yang menceritakan fase kehidupan mulai dari kandungan sampai pada kematian. Jadi ada pesan moral soal kehidupan sehari-hari. Bagaimana laku sebagai manusia itu sendiri,” ujarnya

Kedepan lanjut Nikmah, Ia berkeinginan menyebarluaskan film dan audio booknya tersebut ke sekolah-sekolah dan kampung-kampung untuk memperkenalkan mocopat lebih luas lagi terutama Gen Z.(Moh Choiron)

beritalima.com

Pos terkait