Ketua Prodi Ilmu Sosiologi FISIP Unhas ini menghembuskan napas terakhir karena sakit diderita beberapa hari.
Kepergiannya membuat relasi handai tolan dan kerabat kerjanya kaget, almarhum baru satu minggu kembali melaksakanan ibadah haji umrah. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka. Nampak hadir mantan Rektor UNHAS dan Dubes RI untuk Iran, Prof.Dr.H.Basri Hasanuddin.
Basri menilai Darwis sebagai sosok dosen penuh tanggung jawab, selalu mengupdate materi kuliah untuk mahasiswa.
” Pada kepengurusannya di Yayasan Al Markaz, sangat dedikatif dan tidak banyak komentar. Beliau tipikal pekerja keras,” ujarnya. Kepergian almarhum, dinilai Prof Basri, sangat cepat, merupakan kehilangan mendalam bagi fakultas Sospol dan Unhas.
Hadir pula di rumah duka, Dekan Fisip Unhas Prof Dr Deddy T Tikson MA, Dirjen Keolahragaan Kemenpora Prof Dr Faisal Abdullah SH MH, juga juru bicara Wapres Husain Abdullah, beberapa dosen Unhas. Jenazah almarhum diberangkatkan ke kampung halamannya di Bukaka, Kabupaten Bone sekitar 08.00 WITA.
Almarhum pernah memimpin Penerbitan Kampus Identitas Unhas, pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islami, anggota komisioner KPU Sulsel serta anggota Mediasi Center Kantor Gubernur Provinsi Sulsel.
Darwis lahir di Watampone 9 Juli 1961. Menyelesdaikan satudi S1 Sosilogi FISIP Unhas 198. S2 Sosiologi PPs-UI 1993. S3 Sosiologi PPs-Unhas serta Diploma Population Study IIPS Demeed University Bombay, India, 1995. Almarhum meninggalkan isteri, Andi Sriwana dengan anak-anak; Jiehan Putri Azzahra , Aisha Smita Poetri Gymnastasha dan Anya Amaliah Putriwana.
Wakil Rektor IV Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Djuhannis, Ph.D, mengatakan mendengar berita kematian almarhum, saya sempat kaget soalnya dua minggu sebelumnya masih sempat bicara ketika sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah.
Sosok almarhum adalah orangnya terbuka, kekeluargaan, kekerabatan dan saya berkomunikasi menggunakan bahasa campuran Bugis Indonesia, tandas Hamdan. Almarhum saya anggap senior tempat bertanya dan berdiskusi soal konstelasi politik skala nasional dan lokal.
Dia punya relasi dan pertemanan sangat luas dari berbagai kalangan, apalagi dia pernah menjadi anggota KPU Sulsel, tandas Hamdan .’’ Saya merasa kehilangan senior yang punya pengetahuan luas dalam soal-soal sosiologi politik ‘’ ungkap Hamdan.
Wakil Rektor III Universitas Satria Makassar, Dr. Arda Senaman, M.Si, menilai figur almarhum adalah seorang akademisi yang fokus dapat bidang keilmuan sosiologi. Pada pergaulan keseharian dia tidak pilih-pilih orang dan persahabatannya sangat meluas dan beragam, tandas mahasiswa S3 Sosiologi PPs-UNM ini. (ulla/yahya)