BANYUWANGI, beritalima.com – Santernya kabar soal penyerangan dan pembantaian yang dilakukan oleh anggota Polresta Banyuwangi mendapat perhatian dari berbagai kalangan.
Sebelumnya H Abdillah Rafsanjani, Ketua Forum Suara Blambangan (Forsuba) menganggap jika kabar pembantaian warga Desa Pakel, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, oleh pihak kepolisian, dianggap sebuah isu yang berlebihan.
“Ini berlebihan atau terlalu dibesar-besarkan, kalau harus disebut pembantaian. Seharusnya sebelum disebar luaskan, dilakukan klarifikasi lebih lanjut,” katanya kepada sejumlah awak media, Jumat (14/1/2022).
Setelah Ketua Forsuba, kini giliran Bambang Suhendi salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Songgon memberikan tanggapan soal kabar penyerangan dan pembantaian warga Pakel.
“Kami juga sependapat dengan Forsuba, jika isu tersebut berlebihan dan juga terlalu di besar besarkan,” katanya kepada awak media. Sabtu, (15/1/2022).
Menurutnya pihak Polresta Banyuwangi segera meluruskan atau mengusut tuntas persoalan ini. Karena ini menyangkut nama institusi Polri dan nama baik Polri.
“Polresta Banyuwangi harus meluruskan kabar tersebut. Dan jika perlu harus diungkap dan di usut secara tuntas,” ujar pria yang akrab disapa Hendi Kriwul ini.
Hendi Kriwul juga menjelaskan, persoalan ini jangan dianggap remeh, karena ini menyangkut nama baik institusi milik Negara. Kami mendukung Polresta Banyuwangi untuk segera mengungkap kabar ini. Kenapa ini harus diungkap, karena menyangkut nama baik Polri.
“Ini menyangkut nama baik Polri. Agar tidak menimbulkan fitnah yang berkepanjangan maka Polresta Banyuwangi harus mengungkap dalang fitnah ini,” ungkapnya.
Pria asal Songgon, Banyuwangi tersebut menambahkan, apalagi kabarnya orang dalam video itu bukan warga Pakel. Jadi ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Jangan sampai pihak Polisi menjadi korban fitnah yang belum jelas. Kami menyakini tidak mungkin anggota Polisi melakukan penyerangan dan pembantaian kepada warga.
“Kami yakin pihak Polresta Banyuwangi tidak melakukan hal tersebut. Mereka berpatroli hanya bertugas menjaga keamanan saja,” pungkas Hendi Kriwul.
Diberitakan sebelumnya Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nasrun Pasaribu, SIK, MH, membantah jika telah terjadi pembantaian terhadap warga di Desa Pakel, Kecamatan Licin. Namun dia membenarkan jika pada Jumat dini hari (14/1/2022), ada sejumlah anggota kepolisian yang berpatroli diwilayah setempat.
Itu pun dilakukan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat. Tapi entah kenapa, anggota polisi justru dihadang oleh sekelompok warga yang disinyalir kelompok Rukun Tani Sumberejo Pakel.
“Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman. Yang pasti kami akan melakukan penegakan hukum. Jika ada pelanggaran hukum, baik dilakukan oleh warga maupun anggota kepolisian, akan kita tindak tegas,” ucapnya. (bi)