SIDOARJO, beritalima.com | Sampai hari ini, Minggu (31/5/2020), Pemerintah Kabupaten Sidoarjo masih mengabaikan permohonan warganya yang tinggal di Desa Tropodo, Kecamatan Waru. Belum ada jawaban atas keresahan warga Desa Tropodo yang hampir pasti kebanjiran setiap hujan.
Banjir di wilayah Desa Tropodo sering terjadi sejak tahun 2004, terutama bila hujan deras. Karena itu, bila musim hujan tiba, mayoritas warga desa ini selalu resah. Apalagi, ketinggian banjir sering sampai masuk rumah.
Terakhir, banjir terparah terjadi saat hujan deras pada Kamis (28/5/2020) lalu. Ketinggian banjir hingga di atas lutut orang dewasa, dan sampai masuk rumah warga. Dari 13 RW yang ada di Desa Tropodo, kebanjiran itu diantaranya di RW 03, RW 04, RW 06, RW 07, RW 09, RW 11, dan RW 13. Dan yang paling parah adalah RW 03.
Ketua Paguyuban RW Desa Tropodo, Moch Kusaini, mengaku telah beberapa kali melaporkan kondisi wilayah kampungnya yang sering banjir itu ke Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Terakhir dia kembali mengirim surat laporan sekaligus minta perhatian dan bantuan yang ditujukan kepada Plt Bupati Sidoarjo.
“Dalam kondisi PSBB ke-3 ini warga kami Desa Tropodo yang telah mematuhi Stay At Home berminggu-minggu diperparah lagi sekarang oleh karena banjir parah yang terjadi seperti dalam foto yang kami lampirkan,” bunyi surat Kusaini diantaranya.
“Walaupun kami telah menyiapkan 3 unit pompa swadaya masyarakat RW 03, tapi belum dapat mengurangi kondisi banjir yang ada, karena banjir meliputi 5 wilayah RW yang bermuara di RW 3, sehingga kinerja RW 3 tidak dapat mengatasi,” lanjut surat Kusaini.
Kusaini juga menyebutkan, dirinya pernah juga mengirimkan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mendapatkan bantuan dan solusi dalam mengatasi kondisi banjir ini. Namun, lanjut dia, sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah kabupaten.
Kusaini yang juga Ketua RW 03 mengakui, wilayah RW-nya memang selalu terparah setiap kali banjir. “Wilayah yang paling parah memang RW 03, karena banjir di 5 wilayah RW bermuara di RW 03,” ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, warga RW 03 sudah lama berinisiatif memiliki 3 unit pompa air hasil swadaya warga RW setempat, dan untuk bea operasional 3 unit pompa tersebut juga ditanggung secara swadaya oleh warga RW 03, tanpa ada bantuan dari Pemkab, meski penggunaannya untuk seluruh RW di Desa Tropodo.
“Kami mohon dengan hormat kepada Bapak Plt Bupati Sidoarjo untuk turun ke lapangan mengecek kondisi riil masyarakat di Desa Tropodo, khususnya di RW 03 sembari meninjau operasional dan kondisi pompa air RW 03,” pinta Kusaini serius.
“Kami yang berada di paling pinggir perbatasan, mohon perhatian Wakil Bupati supaya kami tidak merasa menjadi masyarakat yang termarginalkan. Ini harapan kami sebagai warga Sidoarjo yang membutuhkan perhatian dari pemimpinnya,” tandas dia.
Sementara itu Ketua Tim Satgas Kampung Tangguh Covid-19 RW 03 Desa Tropodo, Iwan Sabatini, mengatakan, program tim ini sempat terganggu akibat banjir kemarin. Akan tetapi, setelah itu tim ini kembali melaksanakan Posko Chek Point, yaitu pengawasan dan pemeriksaan suhu badan orang yang keluar masuk wilayah kampung ini, mewajibkan pakai masker dan memberi pesan untuk selalu Physical Distancing.
“Kami juga berharap Pemkab Sidoarjo juga segera memberikan perhatian dan solusi atas banjir yang sering terjadi di wilayah ini, sehingga tugas pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah kampung ini tidak terganggu lagi,” harap Iwan. (Ganefo)
Teks Foto: Wilayah Desa Tropodo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, yang hampir pasti banjir setiap hujan deras. Warga berharap Pemkab Sidoarjo memberi perhatian.