SURABAYA, Beritalima.com | Dikenal dengan tagline yang menarik dan kreatif, kali ini Perempuan Tani HKTI Jatim tampil di Bangkalan dengan konsep MBAK (Mandiri, BerdAya saing, Kekiniaan) CANTIK (CerdAs, iNofaTIf, Kreatif). Tepatnya di Kecamatan Sepuluh, Pertani HKTI yang diketuai ning Lia Istifhama melakukan observasi untuk dampingan yang akan dijalankan dalam waktu dekat. Ditanya mengenai alasan pemilihan lokasi dampingan, ning Lia menjelaskan wilayah pesisir sebagai alasan utamanya.
“Wilayah Sepulu Bangkalan yang berbatasan langsung dengan laut Jawa, merupakan salah satu wilayah pesisir dengan panorama yang sangat indah serta potensi perikanan yang sangat tinggi. Hasil tangkap ikan, terutama ikan tongkol, menjadi alasan penting untuk dapat dilakukan dampingan, terutama dalam peningkatan soft skill pengolahan ikan maupun manajerialnya,” jelasnya.
Ning Lia sendiri, sebelumnya pernah berkunjung ke Sepulu 13/9/2020 lalu, saat peletakan batu pertama musholla Al Khoirot yang merupakan wakaf dari Habib Idrus Al Jufri. Dan kini (30/10), Doktoral UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut, membawa misi terwujudnya MBAK CANTIK.
“Dengan spirit MBAK CANTIK, kami ingin para pejuang perikanan, terutama kaum perempuan, semakin termotivasi gagasan dan kreatifitas di sektor hilir hasil tangkap ikan. Bagaimana banyak varian produk yang sifatnya non durable goods dan memenuhi pangsa pasar,” jelasnya yang didampingi Shofi Shofiyah, Pengurus Pertani HKTI Jatim yang merupakan warga Bangkalan.
Dihadapan pengurus Pohlaksar (Kelompok Pengolahan dan Pemasaran) Sepulu Bangkit, menyampaikan harapan agar keberadaan kaum perempuan selalu memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat setempat.
“Memang kita akui, kaum perempuan jiwa resiliensi dan semangatnya kuat. Selain itu, cerdas untuk berpikir ketahanan dari sektor hulu ke hilir. Dari sinilah, kita ingin peran perempuan di Sepulu Bangkalan semakin memperkuat potensi perikanan disini.”
Sepulu Bangkalan sendiri, selama ini dikenal dengan potensi ikan tuna dan tongkol. Disampaikan oleh Dhika, ibu Kepala Desa setempat, bahwa kehadiran Perempuan Tani HKTI diharapkan semakin memperkuat strategi pengolahan hasil perikanan setempat. (red)