Selama 17 Tahun, Pemkab Madiun Eksis Melaksanakan BST

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur,H. Muhtarom, memimpin Bhakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Bancong Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, 26-27 April 2017.

Kegiatan BST ini, diikuti oleh Kepala Bakorwil I Madiun, jajaran Forkopimda, kepala OPD, sejumlah anggota DPRD, Sekda, Staf Ahli, Asisten, Ketua TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan, Direktur BUMN, BUMD, Instansi Vertikal, Muspika Wonoasri, Kepala Desa se- Kecamatan Wonoasri dan masyarakat Desa Bancong.

Seperti biasanya, BST kali ini diisi dengan kegiatan olahraga bola volly bersama Karang Taruna dan PKK desa, sarasehan, mengunjungi warga kurang mampu, kerja bhakti perbaikan jalan, pelayanan administrasi (KTP, KK, SIM SKCK, Akte Kelahiran, SIUP, pelayanan kesehatan geratis, pasar murah, Posyandu dan kegiatan PKK lainnya.

Saat melakukan sarasehan bersama masyarakat, dalam sambutannya, Bupati Madiun H. Muhtarom, mengatakan, beberapa tahun terakhir intensitas curah hujan sangat tinggi. Karena itu, bagi masyarakat yang tinggal di lereng gunung Wilis sisi barat, mulai dari wilayah Kecamatan Gemarang hingga Kecamatan Dolopo, diminta untuk selalu waspada.

“Apabila terjadi curah hujan tinggi dan milihat ada tanda-tanda kurang baik hendaknya segera keluar meninggalkan rumah sementara waktu. Cari tempat berteduh yang aman. Jangan sampai kita terlambat menyelamatkan diri kalau sampai terjadi bencana alam baik banjir maupun tanah longsor,” himbau H. Muhtarom.

Selain harus waspada akan kemungkinan terjadinya bencana alam, bupati juga mengingatkan akan ancaman penyakit deman berdarah dan diare Untuk itu, bupati menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

“Laksanakan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi hingga beberapa hari segera bawa ke kokter, rumah sakit atau Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan pertolongan apabila memang terkena deman berdarah atau diare. Sebab kalau sampai terlambat mendapatkan pertolongan, bisa berakibat fatal,” himbaunya lagi.

Terkait curah hujan yang tinggi selama ini, lanjutnya, juga berdampak pada sektor pertanian. Karena siklus penyakit tanaman akan sulit untuk dipotong. Apalagi, pada saat hujan tinggi, petani cenderung untuk menanam padi terus.

“Saya minta kepada petugas lapangan (PPL) untuk aktif turun lapangan memberikan pendampingan kepada petani,” pinta H. Muhtarom.

Sedangkan dalam rangka swasembada pangan, paparnya, saat ini pemerintah telah mengeluarkan Kartu Tani. Untuk sementara, di Kabupaten Madiun telah dikeluarkan 400 kartu. Dengan kartu ini, petani dapat menebus pupuk bersubsidi di kios yang sudah ditunjuk. Selain Kartu Tani, juga dikeluarkan Asuransi Usaha Tani Padi yang tujuannya agar petani padi tidak terlalu merugi apabila sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sedangkan nilai premi per hektar Rp.180.000. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp.144.000 ditanggung oleh pemerintah dan sisanya sebesar Rp.36.000, ditanggung oleh Jasindo. Dengan premi Rp.180.000 per hektar, apabila petani gagal panen atau puso mendapat ganti rugi Rp.6.000.000,-/hektar. Adapun pengertian gagal panen/puso dimaksud adalah apabila 75 % dari hasil panen itu dinyatakan rusak. Untuk ini, tim teknis akan mensurvey kondisi di lapangan sebelum menyerahkan ganti rugi tersebut.

Sementara itu, Kepala Bakorwil I Madiun Dr. Supriyanto, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan BST merupakan salah satu cara Pemkab Madiun untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat dalam upaya mencari solusi atas semua permasalahan di masyarakat.

“Melalui dialog terbuka dan demokratis, diharapkan semua dapat mengetahui rencana kerja maupun sumber dana yang digunakan untuk pelaksnanaanya. Cara ini juga dapat mendekatkan pemerintah dengan masyarakat dan ini juga salah satu bentuk pelayanan sehingga masyarakat merasa diperhatikan,” kata Dr. Supriyanto.

Pada kesempatan ini, Bupati Madiun juga berkenan menyerahkan berbagai bantuan kepada masyarakat. Diantaranya bantuan alat sekolah untuk 10 siswa SD/MI, 5 siswa SMP/MTs, bantuan untuk tempat ibadah Masjid Al Usman, Paket sembako untuk 50 warga kurang mampu, dan juga bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) berupa alat sekolah untuk 10 anak yatim/piatu/yatim piatu dan uang uang saku masing-masing Rp.100.000 dari BAZ Kabupaten Madiun, bantuan untuk warga duafa berupa dud buah kursi roda.

Bupati Madiun juga menerima usulan berbagai permintaan masyarakat. Diantaranya bantuan modal untuk UMKM sebesar Rp.10.000.000, bantuan 1 paket BKB Kids, 1 set pengeras suara, Al-Quran APE dalam 1 paket, Keybord 1 unit, alat hadroh 1 unit, benih ikan nila 5.000 ekor dan benih ikan lele 3 ribu ekor serta dua lembar terpal, Traficount 8 buah, kambing 8 ekor, bantuan uang Rp.60.000.000 untuk aspal dan paving serta benih padi hibrida sebanyak 1.250 kilogram.

Untuk diketahui, kegiatan BST di Kabupaten Madiun yang telah berjalan selama 17 tahun, secara bertahap telah dilaksanakan di 154 desa. (Bag. Humas Setda Kabupaten Madiun/editor Dibyo).

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *