Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tg l 1 Desember setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS, mengenang orang-orang yang telah meninggal karena penyakit ini, dan mendukung mereka yang hidup dengan HIV. Acara ini pertama kali diadakan pada tahun 1988 sebagai inisiatif dari World Health …
Dunia dapat mengakhiri AIDS – jika hak setiap orang dilindungi. Dengan mengutamakan hak asasi manusia, dengan masyarakat sebagai pelopor, dunia dapat mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030.World AIDS Day atau Hari AIDS Sedunia jatuh pada 1 Desember 2024 ” Mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030 dapat dicapai.”
Hari AIDS Sedunia yang jatuh pxada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, momen itu dilahirkan untuk menumbuhkan kesadaran semua orang terhadap penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yg menyerang sistem kekebalan tubuh pada manusia. Pertama kali diidentifikasi pada tahun 1981, HIV adalah penyebab salah satu epidemi paling mematikan pada umat manusia.
Simbol Pita Merah digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia.
Kemenkes secara resmi mengeluarkan daftar IO yang mendefinisikan AIDS, yang paling umum diantaranya adalah :
1. TBC(tuberkulosis), dalam paru atau di luar paru;
2. PCP atau Pneumocystis Cranii Pneumonia, sejenis infeksi paru yang disebabkan oleh jamur
3. CMV (sitomegalovirus), infeksi yang biasanya memengaruhi mata Kandidiasis infeksi jamur dalam mulut atau vagina.
Beberapa pesan kunci yang disampaikan pada Hari AIDS Sedunia Tahun 2024, antara lain:
1. Hak akses terhadap layanan kesehatan yang setara, inklusif, dan berkualitas
2. Hak terhadap akses informasi yang komprehensif
3. Hak mendapatkan perlindungan hukum
4. Hak atas pendidikan dan pekerjaan yang berkesetaraan
5. Hak atas pelayanan publik dan kesejahteraan lainnya
CERITA KASUS AIDS
Terkenang beberapa kasus menimpa pasien kami antara lain pasangan mertua perempuan dan mantu menderita Aids yang tinggal di Lasem Jateng yang sedang mendapat obat dari RS Umum Propinsi Jateng setiap bulan kemarin obat diambil di RS Sutomo Surabaya.mereka udah lama sakit dan saling menular
Si Budi seorang pengidap Narkotika yang lama karena infeksi melalui jarum suntik belakangan xering sakit ternyata dia nenderita penyakt HiV / AIDS dan sedang dilakukan terapi medis yang teratur beda dengan si Anwar yang hobby main cewek nakal ternyata sekarang kena AIDS, dia harus minum obat sepanjang massa dan istrinya mendapat AIDS juga dan harus mendapat perawatan, Jadi Penyakit ini berbahaya dan menula.Sehubungan bertepatan pada setiap tahun 1 Desember Dunia memperingati Hari AIDS/ HIV sedunia, mari kita bahas…….
Penyakit AIDS merupakan penyakit yang tidak boleh diremehkan karsna berefek besar bagi khidupan manusia, Bertepatan padahari ini dalah Hari AIDS sedunia kembali kami sajikan artikel bertopik Hari AIDS untuk dibaca!
SEJARAH HARI AIDS
Hari AIDS Sedunia pertama kali digagas pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua petugas informasi publik untuk Program Global AIDS Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss Dr. Mann menyukai konsep tersebut, dan setuju dengan rekomendasi bahwa peringatan Hari AIDS Sedunia yang pertama harus dilakukan pada tanggal 1 Desember 1988. UNAIDS kemudian menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada tahun 1997 dengan fokus pada komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun.Kemudian Pada tahun 2016, kumpulan LSM terkait HIV dan AIDS (termasuk Panagea Global AIDS dan The AIDS and Rights Alliance for Southern Africa) memulai kampanye untuk mengganti nama Hari AIDS Sedunia menjadi Hari HIV SeduniaSetiap tahun, Paus Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI merilis pesan ucapan selamat untuk pasien dan dokter pada Hari AIDS Sedunia
APA ITU HIV/AIDS?
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. semua orang berisiko terinfeksi HIV, tanpa mengenal batasan usia. Belum ada obat untuk menyembuhkan infeksi HIV.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya
CARA PENYEBARAN HIV
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. tidak menyebar melalui udara seperti virus batuk dan flu. HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urine tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak.
Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah:
1. Darah
2. Sperma
3. Dinding anus
4. Air Susu Ibu
5. Bekas jarum suntik unsteril
6. Cairan vagina, termasuk darah menstruasi
HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan mandi, handuk, peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang sama, digigit binatang a serangga seperti nyamuk.
Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah adalah:
1. Melalui hubungan seks
2. Melalui luka terbuka di kulit.
3. Melalui dinding tipis pada mulut dan mata.
4. Melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin.
5. Melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi.
Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan orang yang baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya.
Tinggi rendahnya risiko penularan HIV berbeda-beda, tergantung pada
1. Jenis hubungan seks yang dilakukan.
2. Melakukan seks oral pada pria yang positif HIV, dan pria itu ejakulasi di mulut.
3. Penularan HIV bisa terjadi ketika kita lakukan seks oral pada wanita yang positif mengidap HIV, terutama saat sang wanita sedang menstruasi, meski risikonya kecil.
4. Menerima seks oral dari orang yang menderita HIV risikonya sangat rendah, karena HIV tidak menular melalui air liur.
PENULARAN HIV SELAIN MELALUI HUBUNGAN SEKS ;
1. Tranfusi darah.
2. Berbagi jarum, baik untuk menindik atau menato.
3. Berbagi alat bantu seks dengan pengidap HIV.
4. Berbagi suntikan, terutama bagi para panasun (pengguna narkotika suntik).
5. Dari ibu kepada bayi, baik saat kehamilan, melahirkan, atau ketika menyusui
PATOFISIOLOGI PENYAKIT HIV
Sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4. Sel ini melindungi dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya. HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh. Virus memasuki sistem kekebalan pada sel CD4.
Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan kali.Virus menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi.Ketika proses ini terjadi, tubuh akan tetap merasa sehat dan tidak ada masalah. Kondisi ini bisa berlangsung selama 10 tahun atau bahkan lebih. Dan penderita bisa menyebarkan virus pada periode ini.
RESIKO INFEKSI HIV :
1. Pengguna narkotika suntik (panasun).
2. Orang yang membuat tato atau melakukan tindik.
3. Orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom
4. Orang yang tinggal atau sering bepergian ke daerah-daerah dengan angka HIV tinggi, misalnya Afrika, Eropa Timur, Asia, dan Amerika bagian selatan.
5. Orang yang melakukan transfusi darah di daerah dengan angka HIV tinggi.
6. Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
7. Orang yang melakukan hubungan seks dengan pengguna narkotika sunti
GEJALA GEJALA HIV
1. SEROKONVERSI PERIODE ( di mana antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan virus.).Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu.Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi Gejala yang paling umum terjadi adalah
A.Diare
B.Demam
C.Kelelahan
D.Nyeri otot
E.Tenggorokan sakit
F.Nyeri persendian
G.Penurunan berat badan
H.Pembengkakan noda limfa
G. Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
Setelah ini, HIV tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Masa waktu inilah yang sering disebut sebagai serokonversi Gejala-gejala di atas bisa bertahan selama satu hingga dua bulan, atau bahkan lebih lama. Ini adalah pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Tapi, gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.
2. TIDAK GEJALA MUNCUL
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Periode ini disebut sebagai masa inkubasi, atau masa laten. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita sudah bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.
3. INFEKSI HIV JADI AIDS
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir:
1. Sesak napas.
2. Berkeringat pada malam hari.
3. Diare yang parah dan berkelanjutan.
4. Merasa kelelahan hampir setiap saat.
5. Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
6. Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
7. Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
8. Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
9. Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina.
10. Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha.
Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia. Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu meningkatkan kesehatan.
PENATALAKSANA HIV/AIDS
Tes darah. Tes ini berfungsi untuk menemukan antibodi terhadap HIV di dalam darah. Tapi, tes darah ini baru bisa dipercaya jika dilakukan setidaknya sebulan setelah terinfeksi HIV, karena antibodi terhadap HIV tidak terbentuk langsung setelah infeksi awal. Antibodi terhadap HIV butuh waktu sekitar dua minggu hingga enam bulan, sebelum akhirnya muncul di dalam darah.
Penderita HIV bisa berkonsultasi dengan Komunitas AIDS Indonesia, mereka akan dilayani dengan penyuluhan kesehatan n pengobatan serta pencegahan penularan.
KOMOSITAS AIDS/ HIV INDONESIA
1. ODHA Indonesia
2. Himpunan Abiasa
3. Yayasan Spiritia
4. Yayasan Orbit
5. Yayasan AIDS Indonesia
6. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).
PREVENTIVE :
1. Tidak ada vaksin untuk mencegah HIV dan tidak ada obat untuk AIDS, tapi Anda bisa melindungi diri agar tidak terinfeksi.
2. Satu-satunya cara untuk mencegah terinfeksi HIV adalah dengan menghindari kegiatan yang meningkatkan risiko tertular HIV. Pada dasarnya, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
3. Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita hamil. Obat ini untuk mencegah penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Tanpa pengobatan, terdapat perbandingan 25 dari 100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko bisa diturunkan kurang dari satu banding 100 jika diberi pengobatan sejak awal.
4. Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melalui kelahiran normal tidak meningkat. Tapi bagi beberapa wanita, tetap disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar.
5. Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada bayinya. Virus bisa menular melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan yang menderita HIV, bicarakan kepada dokter sebagaimana ada pilihan untuk tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV.
6. HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan mandi, handuk, peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang sama, digigit binatang a serangga seperti nyamuk.
7. Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung.
8. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan orang yang baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya.
Demikian ulasan kami tentang penyakit HIV/AIDS di momentum Hari HIV / AIDS sedunia,
Sekilas info,Semoga bermanfaat.
RobertoNews 1868《1.12.24(08.15)》
• Praktisi Dokter & Penulis illmu kesehatan