Jakarta, beritaLima – PARSINDO (Partai Swara Rakyat Indonesia) merupakan organisasi Politik yang dibentuk dalam rangka turut memperkuat sistim politik dan demokrasi di Indonesia Organisasi ini yang dulunya ORMAS saat ini sudah resmi menjadi partai politik.
PARSINDO mengikuti undang-undang partai Politik yang bergerak mengajak masyarakat melakukan perubahan dengan memilih pemimpin Indonesia tahun 2019 mengusung Tommy Soeharto bersama-sama dengan berbagai elemen masyarakat maupun partai politik lain.
PARSINDO akan mengajak berbagai elemen masyarakat independen, baik secara kelembagaan maupun perorangan yang dapat menjadi jaringan guna memperkuat eksistensi PARSINDO diberbagai lapisan dan struktur organisasi. Elemen dasar dari PARSINDO adalah Civil Society Organization (CSO), Asosiasi Profesi, Artis, Jurnalis, Pensiunan TNI, Polri dan PNS, serta berbagai elemen lainnya yang menginginkan lahirnya pemimpin-pemimpin baru Indonesia. Jaringan dasar membesarkan PARSINDO adalah jaringan LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) yang telah memiliki cabang di 34 Propinsi dan 497 Kabupaten Kota diseluruh Indonesia. Ditambah organisasi yang berada dibawah naungan LIRA maupun yang memiliki irisan dengan jaringan-jaringan LIRA, seperti serikat pekerja yang sevisi dan lainnya.
Jaringan yang dimiliki LIRA merupakan investasi politik yang dapat dikemas sehingga menjadi sebuah kekuatan yang mampu menopang eksistensi PARSINDO serta didukung jaringan lainnya
KENAPA PARSINDO HADIR ?
PARSINDO hadir karena keprihatinan atas demokrasi dan sistim politik yang tidak mampu menghasilkan pemimpin-peminpin yang amanah. Saat ini justru terjadi krisis kepemimpinan mulai dari level bawah (tingkat desa), Kabupaten (Bupati), Kota (Walikota), Propinsi (Gubernur) hingga pemimpin dalam skala nasioanal (Presiden), dll. Tentu ini menjadi keprihatinan bangsa kita.
Pemimpin yang bagus harus berhadapan dengan Partai Politik jika harus maju menjadi pemimpin dengan mahar yang luar biasa besar.
Kondisi ini tentu akan menimbulkan akses negatif ketika sang pemimpin nanti terpilih. Perilaku Return of Invesment (ROI) — pengembalian investasi – akan terjadi. Apa yang akan dilakukan sang pemimpin kemudian adalah cenderung berprilaku Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Tekanan partai politik pendukung akan membuat sang pemimpin kemudian tidak berdaya. Jika ini yang terjadi, maka niat untuk menciptakan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat akan jauh dari harapan. Kondisi ini memerlukan “way out” diperlukan sebuah wadah guna mencari pemimpin yang layak guna menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan serta mengangkat kewibawaan dan jati diri bangsa.
(Ditulis dengan kata bertutur oleh Sekjend DPP PARSINDO Ahmad Hadary)